Rabu, 14 Maret 2012

Berada di awan

hujan turun dengan derasnya, seakan sedang rindu pada bumi, jatuhnya.
hawa dingin menyeruak, membuatku ingin bergulung lebih lama lagi dalam selimut.
"semua basah.." 
pikir ku.
daun, 
ranting, jalan, lampu semua diguyur tanpa ampun.
mataku terpaku pada bantal yang kugunakan sepanjang malam.
"basah..." benakku.

apa hujan masuk kesini dan ikut mengguyur bantal polkadot ini ??
ataukah aku yang sepanjang malam menghasilkan hujan air mata??


aku teringat...mata sembabku menutup hariku tadi malam.
aku teringat, seperti mengalami flashback sekilas.
"ahh..." aku menghela.


bangkit dan beranjak, walau tak ingin. kuambil cangkir berwarna coklat itu, menyeduh kopi kesukaanku.
kemudian duduk kembali dipinggiran jendela, tempat favoritku. menekuk lutut sambil menyeruput kopi yang masih panas.dengan pandangan nanar menatap keluar jendela.
air jatuh dari langit menuju genting hingga berakhir di sebuah selokan disekitar itu. namun sang surya akan kembali membawa butiran-butiran air tersebut menguap ke langit.


ya.. aku pasti seperti air hujan.
berada di tempat yang indah pada awalnya, di langit, kemudian dipaksa jatuh ke bumi. jatuh dan tergenang pada tempat-tempat yang kadang baik ataupun buruk. namun dimana pun aku tergenang pada selokankah, pinggir jalan, pada ember di depan rumah ataupun pada jalanan-jalanan licin, aku akan kembali  pada tempatku semula berasal. dan akan selalu berakhir disana. matahari akan membantuku. membantuku menuju tempat semulaku, berada di awan, bersanding dengan langit biru.

"ya.. aku 
pasti air hujan !!" bisik ku sembari menikmati pagi pertama tanpa mu.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar