Kamis, 12 Februari 2015

Kepada kamu yang diam diam Aku Doakan,


Kepada kamu yang pernah diam diam aku doakan...

kamu ingat saat pertama kali kita bertemu ?
tentu saja tidak bukan , kamu bahkan tidak begitu mengenalku saat itu.
sedangkan aku, hanya bisa tertunduk malu ketika menemukanmu...

perasaan itu berjalan dengan sendirinya, bahkan ketika aku hanya bisa memandangmu saja,
nafasku kian ingin berhenti. inikah cinta ?
tapi sepertinya kita masih terlalu kecil pada saat itu untuk berfikir tentang cinta.

tahukah kamu, bagaimana aku berusaha keras untuk bisa berada satu sekolah denganmu ?
aku belajar siang malam hanya agar bisa lulus disekolah itu.
dan ternyata, pengorbananku tidak sia-sia.
meski hanya punya waktu satu tahun untuk memandangmu dari jauh, aku tetap menikmatinya.

hai kamu,
pernah tidak, dalam perjalanan kesekolahmu kamu menoleh sekali saja kebelakang?
ada aku disitu. mengikuti tiap langkahmu.
mencoba menerka aroma parfum yang kamu gunakan.
bahkan hanya dengan menyamakan langkah denganmu, mampu membuatku tersenyum sepanjang hari.
kamu tahu, dulu sewaktu seragam putih abu itu kita gunakan, hari yang paling aku benci adalah hari minggu. karena pada hari itulah aku tak bisa melihatmu.

aku selalu tahu, bahwa menjadi bayanganmu adalah hal yang paling tidak berguna,
tapi entah mengapa, aku selalu bahagia melakukannya...


hai kamu yang diam diam pernah aku doakan,
entah mengapa, begitu sulit menghapusmu dari ingatanku
bahkan setelah saat ini waktu sudah lama berlalu, aku masih tersenyum mengingatmu.
mengingatmu yang hadir tanpa kamu sadari
mengingatmu yang menciptakan cerita indah tanpa kamu sadari.
sadarkah kamu, bahwa aku yang sekarang ini karena pernah begitu bahagia menyayangimu dalam diam dahulu?

kamu orang pertama yang mengajarkanku tentang bagaimana mencintai tanpa pamrih
kamu orang pertama yang mengajarkanku mencintai lalu harus patah setelahnya..

semua orang bilang, kelakuan konyolku dalam menyayangimu seperti orang bodoh.
lalu, buat apa menjadi pintar jika menjadi pintar aku harus melupakan perasaanku padamu.
bahkan sampai detik ini aku menuliskan cerita ini, aku masih terus tersenyum membayangkanmu.

kamu mungkin hanyalah orang yang sekedar melintas dikehidupanku,
yang kemudian ku izinkan untuk kusayangi dalam diamku saja,
hanya aku dan Tuhan yang tahu cerita ini
bahkan kamu pun tidak

saat untuk pertama kali aku melihat kamu menggenggam wanita lain, saat itu aku mulai sadar
kelak akan ada waktunya aku harus berhenti mengikutimu dan mencari jalanku sendiri
memastikan kamu dalam bahagia saja sudah cukup
dan sampailah aku ditempat ini. melihatmu bersanding dengannya di altar.
mengenakan tuxedo terbaik yang pernah aku lihat, kamu begitu tampan.
persis dengan apa yang aku bayangkan jika suatu saat kita bersanding. tenanglah , itu hanya khayalanku.
buktinya saat ini aku justru tengah melihatmu tersenyum bahagia dengannya

kepada kamu, yang diam-diam aku sebut dalam tidurku
tugas ku berakhir.
melihatmu tersenyum tak henti sepanjang hari bersamanya membuatku sadar, tugasku usai.
dan sepertinya doaku tercapai
kamu menemukan pelabuhan yang kamu inginkan
kamu menemukan perempuan yang cukup kuat untuk menopangmu
kamu menemukannya...
hai kamu, aku bahagia hari ini.
menuliskan sepenggal kisah cerita tentang kamu.
kamu selalu tahu bagaimana membuatku bahagia, bahkan tanpa sadarmu.

dan kamu, hai pria yang menjadi cinta pertama ku
selamat berbahagia....
senang pernah melantunkan sepenggal doa untukmu.
:)