Selasa, 04 November 2014

Bagian


you really made me feel like you really like me and then you just left like i was nothing

Bagian mana yang aku kesalkan, adalah bagian ketika aku merindukanmu.

Bagian mana yang aku benci, adalah bagian ketika aku merindukanmu.

Bagian mana yang aku hindari, adalah bagian ketika aku merindukanmu.

dan bagian mana yang paling aku Rindukan,

adalah bagian ketika kau merindukanku.....

Senin, 03 November 2014

Fase


Berapa fase hidupku sudah kamu lewatkan ya ma...
fase dimana seharusnya kamu jadi orang pertama yang tahu.
fase dimana seharusnya kamu jadi orang pertama yang aku peluk.
mungkin dulu tiap aku mengingatmu, aku , anak perempuan mu ini pasti akan menangis.
tapi sepertinya waktu sudah mengajarkanku tuk jadi lebih kuat dari sebelumnya.

aku punya cerita.
punya banyak hal yang ingin aku ceritakan ma.
aku ingin mendengarkan pendapatmu.
aku ingin melihat reaksimu.

saat pertama kali aku dinyatakan lulus sidang meja hijau, 
aku ingat, bagaimana aku hanya bisa menahan air mata karena sudah tak bisa memelukmu lagi saat itu,
"ma, anakmu ini dapat nilai A untuk hasil akhir perkuliahannya. mama senang ?"
"ma, anakmu ini tamat tepat waktu seperti yang aku janjikan dulu. aku udah bergelar Sarjana ma"
aku hanya bisa menebak nebak reaksi apa yang kamu berikan ma. semoga saja khayalanku sesuai ya...

saat pada akhirnya waktu wisuda pun dekat. aku kembali harus menahan air mata ma...
ingat di beberapa bulan sebelumnya, kamu menawarkan sebuah bakal kain untuk hari wisudaku. dan aku ingat aku menolak saat itu. dan entah mengapa mengingat itu, aku semakin merindukanmu pada saat itu. 
saat semua teman-teman pergi berbelanja persiapan wisuda, aku hanya dirumah. berfikir pakaian apa yang nantinya kupakai.
karena keberadaanmu selama ini, aku jadi anak yang tidak tahu tukang jahiit yang bagus, 
karena keberadaanmu selama ini, aku jadi anak yang tidak tahu ukuran bajuku sendiri
karena keberadaanmu selama ini, aku jadi anak yang tidak tahu apa mauku.
karena dengan keberadaanmu selama ini, semuanya akan selalu baik baik saja.
bukan karena bapak tidak menawarkan untuk membeli keperluan wisuda ma, tentu saja bukan. bapak selama ini sudah berusaha mengerti aku sebagai seorang anak perempuan yang beranjak dewasa. hanya saja, semua berbeda jika bukan kamu yang mengurusnya ma...
lihat anakmu ini masih manja.
dan pilihan terakhir, aku hanya memakai pakaian yang sama seperti yang kamu kenakan di pemakamanmu. dan saat namaku di panggil di ribuan wisudawan, aku seperti melihatmu berdiri disamping bapak, tersenyum. 
benarkah itu ma ? kamu bangga pada anakmu yang ceroboh ini ? 
"ma, aku sudah wisuda. dan aku cantik. oia, aku juga dapat bunga yang banyak."

ma, kamu selalu bilang padaku "jangan pernah menyukai apa yang bukan milikmu, sukai apa yang kamu miliki. itu akan bikin kamu belajar bersyukur"
kamu juga selalu mengajarkan padaku untuk mencintai orang yang mencintaiku. aku ingat sewaktu SMA dulu kamu membujukku untuk menerima seseorang hanya karena kamu tahu dia menyukaiku. aku tidak menurutimu waktu itu. aku hanya bersikeras pada pilihanku sendiri. aku bersikeras menyukai orang yang tidak menyukaiku.
kamu juga pernah memarahiku karena menjalani hubungan dengan seseorang yang tidak kamu sukai. dan lagi lagi aku tidak mendengarkanmu ma. aku patah hati. namun kali ini, ketika aku merasakan patah hati tuk pertama kalinya, tak ada kamu yang memelukku dan mengatakan "kan sudah mama bilang" .
tak ada pelukan yang menenangkan.
aku bahkan ingat, aku menangisinya semalaman hingga tertidur dibalik selimutku sendirian. bahkan bapak pun tidak tahu bahwa anaknya ini pernah merasa sejatuh itu. tapi tenang ma, anakmu ini tidak sepatah hati itu. aku punya bapak yang hebat yang akhirnya dia tahu anaknya ini patah hati. bapak memberikan pelukan yang berbeda ma. bapak nengajarkanku menjadi wanita yang kuat. mama beruntung ya punya bapak... :)

ma, ingat tidak, aku punya mimpi untuk keparis?
ingat tidak aku pernah membisikkannya ditelingamu saat terakhir kalinya kamu menghembuskan nafas?
aku sedang berusaha memenuhinya ma.
anakmu ini akhirnya mendapatkan pekerjaan ma. dan apakah mama tahu aku bekerja dimana ?
disebuah rumah sakit. 
kamu selalu menginginkan aku bekerja dirumah sakit bukan? aku bekerja dirumah sakit sekarang. memang bukan sebagai dokter seperti impianmu ma. tapi ini jauh lebih keren daripada menjadi seorang dokter.
kamu selalu berharap bukan anakmu ini bisa bersuamikan seorang dokter, doakan saja ma, ada dokter yang khilaf yang mau menikahi anakmu ini nantinya hahahahaha....
"ma, aku bekerja. dirumah sakit di ibukota. apa mama senang ?" 
ma, tugas pertama ku nantinya justru akan mengirimku kembali ke kota medan ma. dan kali ini aku pulang dibiayai dari kantor. lihattt, mimpi ku yang selanjutnya ma. mimpi berpergian dibiayai kantor. mama masih ingat mimpiku itukan ? "ma... aku bahagia"

dulu , aku selalu ingat pula, kala mama selalu mengatakan bahwa ekonomi keluarga kita gak akan cukup mampu menyekolahkan ku setinggi yang ku mau "Tugas mama cuma sampai S1 saja. kalau untuk S2 mama gak sanggup ya nakku" itu katamu dulu. dan aku hanya mengangguk mengiyakan. karena aku sendiri memang tak berniat melanjutkan kuliahku lagi. tapi tahukah kamu ma? sepertinya Tuhan punya jalan lain dari yang sudah kita rancang ma..
bulan febuari mendatang, aku justru akan melanjutkan studiku lagi di S2. "maa aku mau S2 kali ini apakah mama senang ?" Tuhan kita kaya ma, Dia mewujudkan hal yang kita rasa ga mampu.
dan aku hanya bisa berharap aku bisa menyelesaikan S2 nanti dengan baik.

lihat, bagaimana banyaknya yang sudah kamu lewatkan dalam 2 tahun kepergianmu ma...
bahkan sekarang anakmu ini sudah merantau. meninggalkan bapak sendiri dimedan.
dan mama tahu, saat berpisah dengan bapak, aku menangis. 
mama selalu tahu kan anakmu ini cengeng, ceroboh, dan masih kekanakan. 
bagimana bisa wanita ceroboh seperti aku bisa tinggal diibukota yang kejam ini bukan?

aku pinjam keahlianmu ya ma..
keahlian tersenyum mu walau aku tahu kamu bersedih.
aku sering mempergunakannya sekarang
aku pinjam keahlianmu ya ma
keahlian menghemat uang untuk bisa menabung
aku harus menahan diri untuk tidak boros disini
aku pinjam kesabaranmu ya ma
aku pinjam semua hal baik yang sudah kamu ajarkan pada ku ya ma,,
setidaknya biar aku bisa bertahan disini tanpa mu, tanpa bapak, tanpa siapa siapa.

mulai dari sekarang aku tahu, fase fase spesial dihidupku akan terasa berbeda karena tak ada kamu ma,
tapi entah mengapa aku selalu percaya, kamu selalu ada disekitarku. memberiku pelukan tak terlihat.
ma, mimpiku masih banyak. dan kamu pasti tahu aku punya daya khayal yang cukup tinggi. dan aku mau mewujudkannya pelan-pelan.
maaa, aku sudah berhenti menangis, 
dan ma, aku merindukanmu setiap hariku. bahkan kadang aku kerap membayangkan engkau memanggil namaku,
aku hanya tak ingin melupakan suaramu. 
dan ma, jikapun aku diberi kesempatan untuk lahir kembali, aku tak perduli lahir dimana. yang ku mau, kamu tetap menjadi mama ku .....


makkk ee,
kangen *pelukkuattkuat*

*funny*




did you know?


-kita selama ini hanya bersinggungan tapi tidak untuk bersisian untuk selamanya....

Ini tentang cerita kita yang dulu. saat kita menautkan kelingking kita tuk berjanji.
janji yang cukup sederhana, saat aku, kamu menjadi Kita
kamu tahu? aku suka memandangimu saat kamu terlelap disampingku.
wajah damaimu membuatku ingin menjaga mu selamanya.
memandangimu menjadi hobi baruku saat itu.

kamu tahu ? aku suka cara mu tersenyum.
kamu jarang tersenyum, dan aku selalu bahagia
jika bisa melihat senyum malu malumu itu saat aku mengecup pipi mu.
saat itu, aku hanya ingin memastikan senyum itu selalu ada buatku.

kamu tahu ? aku suka caramu menggenggam tanganku.
seperti menyakinkanku bahwa hanya aku satu-satunya milikmu.
kamu membuatku aman. kamu melindungiku

kamu tahu? aku suka mengintip punggungmu itu.
aku juga kerap harus menahan diri untuk tidak memelukmu dari belakang.
aku ingin bersandar selamanya dipunggung itu.
punggung terhangat yang pernah ku peluk,
tentunya selain punggung bapak yang dulu selalu menggendongku waktu kecil.

dan apakah kamu tahu? aku benar- benar menyayangimu.
menitipkanmu pada Tuhan untuk dijaga
hingga aku kerap lupa mendoakan diriku sendiri..
hanya itu caraku mencintaimu.
aku yang pernah menjadi wanitamu ini memang konyol,
bahkan untuk mencintaimu saja aku selalu meminta izin pada Tuhan.

dan apakah kamu tahu?
aku tidak menyesal. bahkan pernah melewati semuanya bersamamu dulu.
menangisi mu di malamku saat kamu melupakanku,
memandangmu dari jauh saat kamu pergi menjauh,
bahkan untuk semua rasa sakit yang pernah aku rasakan.
aku tidak menyesal....
bagiku, saat melihatmu sejauh ini.
dari jarak yang tak terlihat lagi olehmu kini,
melihatmu dengan senyum yang sama seperti dulu.
aku tersenyum
setidaknya aku tahu,
kamu mengajarkanku bagaimana tuk jatuh cinta dan patah hati dengan benar.
bahwa tidak selamanya pilihan pertama membawa kebahagiaan,
karena mungkin justru kebahagiaan sesungguhnya ada pada pilihan kedua, ketiga atau mungkin keseratus
karena kita hanya pernah saling bersinggungan namun tidak akan pernah bersisian untuk selamanya.

dan tahu kah kamu?
aku bahagia kembali...... 
meski kali ini bukan kamu alasanku tuk bahagia.
setidaknya aku ingin kamu tahu, aku jauh lebih bahagia sekarang.


Minggu, 12 Oktober 2014

Merantau

no reason to stay it's a good reason to go

Karena pada akhirnya setiap perjuangan berada pada tanganmu sendiri-funny
"it's not over until God said it's over"

Untuk pertama kalinya dalam 23 tahun saya hidup, ini kali pertama saya harus menghadapi kata "merantau". harus jauh dari orang tua. hidup di kota besar tanpa pengalaman apapun. bahkan sebenarnya untuk memikirkannya saja, saya sudah ketakutan. menurut saya, kali ini adalah keputusan terberat yang pernah saya ambil -selain keputusan memilih pergi dari orang itu dulu, *curhat*- ini kali pertama saya harus benar-benar siap untuk menguji seberapa tangguhnya diri saya. *boxing*

proses menetapkan hati selama 9 bulan untuk mengambil satu kata "pergi" bukan perkara mudah. ada banyak hal yang mau tidak mau harus saya pikirkan. bagaimana ayah saya yang harus sendiri di kota medan. bagaimana saya yang harus sendiri di kota ini, dan bagaimana saya bisa bertahan diantara ketidakmampuan dan kekurangan saya ini. jika ditanya apa saya mendoakannya ? jelasss saya doakan. namun jawaban -menurut saya- yang saya terima kerap berubah ubah. dan hal ini yang kerap membuat kebimbangan. 

hingga pada akhirnya, ketika saya bobok-bobok cantik disuatu sore. dalam keadaan yang belum mandi. mencoba mencari makna yang bisa saya dapati sebagai seorang pengangguran. saya sampai di satu kesimpulan, bahwa tidak akan pernah ada yang berubah dihidup saya, jika saya sendiri tidak menginginkan perubahan itu. pada saat itu saya sadar, bahwa setiap masing masing orang punya perjuangannya masing masing, yang hanya bisa dimenangka oleh diri mereka masing-masing pula. saat itu kata "pergi" jadi motivasi kuat buat saya.
bukan karena di medan saya tak bisa berubah. hanya saja "mungkin" medan, bukan kota yang tepat. Medan terlalu memanjakan saya. 

Hari ini, saya mengantarkan ayah ke terminal. ada perasaan ingin meledak keluar. air mata yang sedari tadi ditahan benar-benar tidak terelakkan. dan saat itu saya kembali sadar. keputusan ini sudah melibatkan banyak hati orang yang saya sayangi. untuk itu keputusan saya ini tidak boleh gagal. saya tak ingin tangis haru saat perpisahan tadi diganti menjadi raut kekecewaan. finally, saya menemukan kembali motivasi untuk bertahan.

mungkin bagi banyak orang, merantau adalah sebuah bentuk kebebasan. bisa belajar mandiri, mengenal kemampuan sendiri. namun bagiku, merantau tak hanya sebatas itu. merantau adalah tanggung jawab komitmen yang sudah kita ucapkan dan nantinya akan ada waktu dimana kita dituntut untuk membuktikan komitmen itu. dan saya benar-benar takut mengecewakan siapapun yang sudah mempercayai saya. terutama mengecewakan orang tua saya.

dan mulai hari ini, semua akan saya perjuangkan seorang diri...

setiap orang akan menghadapi perangnya masing masing. saya tiba tiba teringat percakapan di film karate kid. dimana ketika si pelatih kungfu tersebut menyuruh anak didiknya berhenti bertanding karena dia bisa saja cedera serius, namun sianak tetap ingin bertanding meski dia bisa saja cacat. alasan anak itu satu, "dia hanya masih merasa takut, dan mundur hanya akan membuat rasa takutnya semakin besar". lihat bagimana ternyata ancaman terbesar dari hidup ini adalah "ketakutan" itu sendiri. 
saat ini, saya merasa seperti anak itu. jika ditanya bagaimana perasaan saya saat ini sebagai newbie dalam hal merantau, jujur saja, saya sangat takut. bahkan saya merasa belum siap dan tidak akan pernah siap. hanya saja, jika mundur adalah pilihan saya, saya selamanya akan hidup dalam ketakutan itu. dan saya tidak mau. "Pergii" adalah jalan saya untuk menghadapi ketakutan saya. karena pada akhirnya setiap perjuangan berada pada tanganmu sendiri. setidaknya jika pun saya nanti kalah dalam perjuangan hidup saya ini, saya tidak akan kecewa. karena saya pernah mencobanya. *terdengar bijak tapi entah bagaimana realisasinya* hahahahaha.
"it's not over until God said it's over"

Selamat Merantau 
Selamat Bahagia Saya..!!!! :)





Jumat, 15 Agustus 2014

Manusiawi

 
Akan ada orang yang akan selalu menyembunyikan cintanya, hanya karena sebuah "Harga Diri". ironis bukan, jika sebuah cinta harus kalah oleh "harga diri"
Jika kau mencintainya, cintai dia sebanyak rasa yang kau punya-
Terkadaang, egois seseoranglah yang justru membuat dirinya harus kehilangan.
Hanya karena, "aku adalah seorang wanita"
Kerap seorang wanita haruus menyimpan rasa yang dia punya.
Hanya karena, "aku adalah seorang pria"
Kerap seorang pria harus rela kehilangan perempuannya.
Kalau seorang wanita, apakah tidak pantas mencintai prianya sebanyak yang dia inginkan?
Kalau seorang pria , apakah tidak boleh menyayangi perempuannya sebanyak hatinya inginkan?
Sepertinya rasa "harga diri" pun masih akan tetap dijaga didepan pasangannya.
Lalu mengapa jatuh cinta, jika justru masih setia pada pandangan orang-orang.
Lantas mengapa ingin menyayangi, jika justru "apa kata orang" merupakan hal yang harus dijaga.

Jika kau memang cinta, kau akan menggunakan semua alasan apapun uuntuk tetap mencintainya. Tak perduli apa kata orang, tak perduli apa pandangan orang.
Dan meski kelak, kau sudah kehilangan alasan untuk bersamanya, alasan kau "mencintainya" sepertinya alasan terbaik untuk bertahan.
"When you love someone, just be brave to say that you want him to be you "
Cinta akan selalu lebih tinggi dari pada harga dirimu.
Cinta akan selalu menang dari pada egoismu.
Lantas mengapa kau padamkan cinta hanya karena orang memandang begini atau pun begitu?
Cintai seseorang sebaik yang kau mampu.
Mendua ituu ga sekeren kelihatannya. Mendua merupakan bukti kau adalah seseorang yang pribadi dengan kelas rendahan.
Jadi, jangan hanya karena ingin terlihat "keren" , kita berubah menjadi pribadi "rendahan".

Cintai pasanganmu, seperti kau ingin dicintai.
Berjuang mendapatkan pasangan yg kau impikan juga bukan sebuah dosa- bagi wanita. Kau memang wanita, tp bukankah kau juga punya hak yang sama?
Lari, kejar dan tangkap apa yang bisa membuatmu bahagia.
Dan menyayangi seseorang dan berusaha menyakinkannya tidak berarti kau tidak punya harga diri.
Justru saat kita menyayangi seseorang dengan tulus, saat itulah kita berada pada titik yang paling berharga.

Cintai seseorang sebaik-baiknya hatimu. Sebanyak-banyak rasamu. cintai pasanganmu sebaik apa yang bisa kau lakukan untuk membahagiakannya. Itulah kualitasmu yang sebenarnya....

Hello,Bye!


Hai, selamat bertemu lagi...

Pada akhirnya, mau tak mau sepertinya bertemu denganmu adalah suatu keharusan kini.

Aku tak sanggup, jujurku.
Badan ini melemah,
Bahkan seperti ada ribuan kupu-kupu dalam perut ini yg menggelitik.
Rasanya, masih seperih yang dulu.

 
Hai, aku mengingatmu lagi.
Sepertinya kenangan enggan hilang dari hati.
Masih melekat terlalu erat. Hingga rasanya terlalu menyakitkan tiap mengingat smuanya.
Tentang kau yg dulu begini,
Tentang kau yg dulu begitu.
Tentang harusnya kita sekarang begini.
Tentang harusnya kita sekarang begitu.

Rasanya aku tak ingin bernafas lagi...
Saat akhinya mengakui bahwa memandang mu adalah hal yang palling maksimal yg dapat ku perbuat untukmu.
Bermimpi lebih pun sepertinya dosa.
 

Hai.. Aku belum lupa.
Bahkan sepertinya tiap ingatan tlah membatu.
Bagaimana kerap caramu menghapusku?
Ajari aku tuk melakukannya.

Dan Hai, selamat bahagia...
Bahagialah, karna itu harus.
Dan jika kelak kau tak bisa berbahagia,
Berpura-puralah...
Setidaknya biarkan "bahagia mu" itu tetap ku jadikan alasan untuk bisa melupakan KITA...
Setidaknya cukup jd alasan ku kini untuk tidak lagi mengucapkan "hai" padamu lagi... 
 Tahu Diri-Maudy Ayunda

Selasa, 12 Agustus 2014

Open When.....


Aku kini bersembunyi.
mengamati semua tentang mu dibalik payung gelapku.
memastikan harimu selalu dihiasi oleh pelangi.

aku akan terus bersembunyi....

Dentangan bel rumah pasti mengagetkanmu pagi ini.
namun aku rasa, bukan hal baru lagi semenjak pak pos mengantarkan surat pertamaku untukmu.
aku ingat, kerutan muncul dikeningmu. saat membuka dan membaca sepenggal kalimat di surat merah muda yang tak bernama itu.
"Hai, Terima kasih sudah mau membaca...."

sepenggal kalimat bodoh bukan ?
dan semenjak itu, pagimu slalu dihiasi oleh surat konyol dariku.

kadang hidupmu tak baik.
aku kerap melihatmu menggerutu kesal akan hal di sekitarmu.
ketika adikmu mengganggu acara televisi kesayanganmu mungkin.
atau ketika orang yang slalu kau temui itu tak memberi kabar.
aku selalu menyaksikannya dibalik sini.
dan kau tahu, bagaimana rasanya ketika tahu kau tidak tersenyum satu hari saja?
rasanya seperti kau tak punya juga alasan tuk tersenyum.

kadang, aku juga harus menyaksikanmu bahagia.
terutama ketika kau memeluk seseorang lain dengan cara yang hangat.
bahagia seperti itu benar-benar menyebalkan.
namun, kau selalu tahu disuratku, aku slalu berjanji untuk bahagia dengan cara bahagiamu.

dan disurat terakhirku pagi ini.
aku tak ingin mengganggumu lagi.
aku sudah punya cukup alasan untuk berhenti.
setidaknya aku tahu, kau telah menemukan "Pelangimu" sendiri.
dan kelak jika pelangi mu memudar, kau bisa membuka ulang semua surat-surat dariku.
karena akan tetap ada cinta di setiap tinta yang kugoreskan.
bahkan ketika saat terakhir aku menuliskan 
"Selamat Tinggal"
 

Sepaket RINDU


izinkan aku untuk merindukanmu
bahkan ketika sepertinya, merindukanmu  adalah sebuah dosa.

kita kembali melangkah, kini dengan tapak yang terpisah satu sama lain.
dan aku rindu hanya untuk  memastikanmu baik-baik saja ditempatmu.
apakah sebuah sapaan "apa kabar?" juga tak kau izinkan untuk kuucapkan ?
hai... kamu masa lalu !

punggung mu terlihat dingin kini.
meski tetap ada dorongan untuk memelukmu seperti dulu, tapi tetap saja,
aku hanya berani melakukannya dalam khayalku.
apakah punggung itu masih punya bau yang sama ?

melangkah di sini sendirian dengan kau yang ada dihadapanku.
langkah mu kian melaju. menjauh, dan mungkin suatu hari nanti akan menghilang.
aku, masih sibuk mengikuti jejak kaki yang kau tinggalkan.
mencoba mencari bekas yang mungkin masih tersisa tentang kita dimasa lalu.
dan kau tahu apa yang kutemukan ?
serpihan puzzle yang coba kau hilangkan di tiap langkahmu.

aku masih saja merindukanmu.
bahkan ketika aku slalu mencoba tuk menutup mata ku, dan berlari menjauh.
aku masih punya rindu terhadapmu.
rindu yang mungkin tak akan kembali pada pemiliknya lagi.
karena sepertinya, pemilik rindu ini sudah pergi dan tak ingin dirindukan olehku.


paket rindu ini hanya bisa menumpuk di depan pintu rumahmu sekarang.
aku memang sengaja meninggalkannya begitu saja disana.
aku tak ingin mengetuk pintumu lagi hanya karena sebuah paket Rindu yang kelak akan kau tolak.
dan kelak, jika kau membuka pintumu tanpa sengaja,
kau akan menemukan ribuan rindu tanpa nama yang ku alamatkan padamu.
dan biarkan saja rindu tak bernama itu tetap ada disana.
setidaknya biarkan aku selalu punya alasan untuk tetap merindukanmu seperti kemarin sebelum kita memutuskan untuk berhenti bersama.....

Senin, 04 Agustus 2014

Viliyanda's Day

Just think of happy thoughts, and you will fly-Peter Pan

mengenal mu mungkin belum separuh hidupku.
selalu berfikir dulunya, "apa ada manusia seribut ini?"
menertawakan hal bodoh yang dilakukan orang lain. dan kamu pasti masi ingat apa respon ku tiap kamu mulai meenrtawakan hal yang tidak lucu itu.

aku ingat pertemuan pertama kita, teman.
kamu dan temanmu yang pesek itu selalu menganggapku aneh.
dan sepertinya "Keanehan" yang menyatukan kita kini.

dan sekarang, hari bahagia mu tiba. satu tahun usiamu bertambah subuh ini.
lihat, kamu kini sudah bertambah tua. dan aku harap kedewasaan juga menyelimuti fikiranmu sekarang.
berhenti membuat hal konyol hanya karena ada sebuah masalah yang sebenarnya masi sanggup engkau selesaikan.
dunia tak langsung runtuh, kau hanya perlu menertawakan masalahmu, seperti yang slalu kau lakukan pada orang-orang.
dan berhenti bersikap sok kuat. mengakui bahwa kamu anak manja yang hanya pengen diperhatikan adalah hal yang baik, hanya saja berhenti bersikap kekanakan.
lari dari masalah adalah sifat anak usia 10 tahun.

mungkin perjalanan pertemanan ini tidak selalu berjalan dengan baik.
kadang kita saling mendiamkan
kadang kita juga saling menertawakan.
yang kuharap hanya kamu bisa menemukan apa yang hatimu inginkan.
menemukan hal yang selama ini kamu pertanyakan.

kadang aku tahu, kesalmu pasti ketika aku selalu memarahimu krn hal konyol yang kamu lakukan.
tapi maaf, aku tak ingin orang yang aku sayang  berada dalam salah yang berlarut-larut
mungkin perbedaan pendapat selalu ada, tp yakinlah, terkadang orang-orang yang disekitarmu ini, seperti aku contohnya, ingin memastikan mu tidak memilih yang salah.

dan yang kupunya pagi ini, cuma kata "Amin" buat mimpi-mimpi mu.
lebih dari itu, aku serahkan pada Tuhan, karena aku tahu, dia pasti memberkatimu menjadi pribadi yang lebih hebat dari sekarang.

selamat ulang tahun Viliyanda Agustiani br. Ginting...
Hidup ini pilihan, kamu harus pilih BAHAGIA.

Minggu, 03 Agustus 2014

"MIMOSA PUDICA"


"kamu lucu...."
"lucu? bagian apa yang terlihat lucu?"
"bagian dimana kamu terkadang bersikap jujur, namun terkadang kamu menutupinya. sama dengan tumbuhan putri  malu, ketika tersentuh, dia akan mengatupkan daunnya. namun ketika tidak, dia akan mengembang dengan sendirinya"


...............

percakapan konyol yang justru mengganggu pikiran malam ini. sikap saya di samakan dengan tumbuhan putri malu (mimosa pudica). Ya setiap dari kita pasti tahu bagaimana tumbuhan ini melindungi dirinya. dia mengatupkan daunnya ketika menerima rangsangan berupa sentuhan. saya jelas paham sekali pada tumbuhan ini, bukan karena saya disama-samakan- tapi karena dari dulu, sejak kecil, saya selalu gemar mengganggu tumbuhan satu ini. saya selalu beranggapan, mengapa tumbuhan ini mengatupkan daunnya, seperti ada yang hendak dilindunginya. padahal semua tahu, tumbuhan ini hanyalah tumbuhan liar yang saya rasa tidak memiliki apapun yang harus dijaga.-itu pemikiran saya dulu. dulu sekali ketika saya sendiri masih harus selalu membawa sapu tangan yang di kaitkan di kemeja seragam sekolah dasar saya.

pengamatan kecil saya dulu, baru dapat saya artikan setelah usia saya menginjak 23 tahun kurang 1 bulan. dan sepertinya tanpa sadar saya mengikuti prilaku si "tumbuhan" itu dalam bersikap. dan saya pun baru menyadarinya setelah diingatkan oleh seseorang tersebut.

saya mengakui sifat saya yang kata teman saya "lucu" ini. saya hanya tidak ingin "dimangsa". sehingga saya seperti membuat benteng pertahanan seperti itu. sama seperti tumbuhan putri malu yang tak ingin dimangsa oleh hewan, saya juga tak ingin disakiti. dan saya rasa semua orang akan membuat bentengnya sendiri agar tidak disakiti oleh pihak lain.
kata "aneh" bukan tidak sekali saya dengar untuk diri saya. dan entah mengapa saya selalu merasa senang menjadi "berbeda". bagi saya, "berbeda" membuat saya jauh lebih mudah untuk diingat. dan saya sangat suka untuk diingat. bukankah penghargaan tertinggi dari seorang manusia adalah seberapa lama dia di iingat oleh orang lain ? lantas kalau begitu menjadi berbeda adalah suatu keuntungan bukan ?. :)

Ada yang harus dilindungi oleh setiap manusia. dari setiap kita, juga banyak cara agar tidak "dimangsa". ada yang mungkin dengan berani menghadapinya. ada juga beberapa individu yang justru bersembunyi dan lari dari hal yang menakutkannya. dan ada juga sebagian orang, yang lebih memilih mengelabui orang yang hendak menyakitinya. bukan menghindar, namun bukan pula menghadapi. hanya saja ada beberapa orang yang berusaha membuat orang tidak dapat menebaknya. sehingga menyulitkan orang lain untuk menyakiti da. ya kira-kira seperti itulah cara saya melindungi saya. dengan bersikap berbeda. sama dengan tumbuhan putri malu yang setelah mengatupkan daunnya, tumbuhan ini tidak akan perna sama lagi seperti sebelum dia mengatupkan daunnya. dan bagi saya, begitulah hidup seharusnya. akan ada yang mengganggu, akan ada upaya untuk melindungi diri sendiri, dan setelah itu, kita akan belajar, kita akan berubah agar tidak ada lagi yang menyakiti kita. atau mungkin kita berubah menjadi pribadi yang berbeda. dan hidup ini akan selalu dihadapkan dengan banyak pilihan. menghadapinya, bersembunyi, ataukah justru menyesuaikan dengan hidup yang selalu bergerak dinamis. itu tergantung kita.

dan bagaimana pun cara kita melindungi kelemahan kita, saya rasa itu menunjukkan bahwa "rasa sakit" masih jadi satu hal yang paling manusia takuti. Ketakutan terbesar dari seorang manusia bukan pada saat dia harus kehilangan orang yang dia sayangi ataupun saat dia harus kehilangan nyawanya sendiri.. ketakutan terbesar dari seorang manusia adalah rasa "sakit" yang diciptakan oleh orang yang sudah ia percayai.

Minggu, 22 Juni 2014

Me...

 
A Secret makes a women women-Vermouth
Dari kemarin banyak yang bertanya pada saya "lagi galau ya fan?" "Kok tulisan-tulisannya galau semua?"
Saya cuma bisa tersenyum kecut dengar pertanyaan seperti itu.

Jawaban saya pada saat itu sih cuma simple.
"Saya itu hobinya nulis, itu satu-satunya cara saya agar saya tidak kesepian"

Dalam sepi biasanya ide-ide pada bermunculan. Namun tidak melulu soal pengalaman pribadi.
Terkadang ide muncul justru pada saat saya sedang membaca buku.
Terkadang juga muncul pada saat saya sedang "me time" di kamar mandi.
Terkadang juga muncul justru pada saat saya sedang mendengarkan cerita orang-orang.
Makanya saya selalu bawa HP kemana-mana. Sehingga saat saya ingin menulis ya saya langsung menuliskannya.
Masalah kapan saya mempostingkannya, itu terserah sama saya.
Nahhh, mungkin yang terjadi adalah, ketika tulisan saya yang saya postingkan itu seperti sesuai hati saya pada saat itu juga. Makanya kesannya saya galau mulu, padahal sebenarnya tulisan itu sudah lama saya buat namun tak pernah saya publish..
(Seperti sedang klarifikasi ya hahaha )

Makanya saya sih kadang sebel jika ada yang sok menerka-nerka perasaan saya hanya berdasarkan tulisan saya.
Memang tulisan itu "biasanya" mencerminkan apa yg ada di diri penulisnya.
Tapi bagi saya tulisan ittu mencerminkan apa yang ada di PIKIRAN bukan apa yang ada di HATI penulis.
Kadang kita memang kerap menerka-nerka perasaan orang lain berdasarkan apa yg kita lihat dari luar.
Saya sih juga kerap begitu, menerka-nerka rasa yg sedang dirasakan seseorang, menerka-nerka hal yang sedang dipikirkan seseorang. Tanpa pernah mau tahu apa yang sesungguhnya sedang dirasakan orang tersebut.
Tanpa mau bertanya "kamu kenapa?" Kita seakan-akan tahu bahwa "dia pasti sedang kenapa-kenapa".

"Senyuman dan tawa, terkadang sanggup menyembunyikan hal yang tak ingin ditunjukkan, namun Tulisan selalu jujur"

Hanya saja, menerka bahwa tulisannya adalah isi hatinya dan menjudge seseorang karena tulisannya juga bukan hal yang benar.
Ada hal-hal yang tidak kita ketahui jika kita tidak berada diposisi orang tersebut. Jadi jangan pernah suka menerka-nerka perasaan seseorang. Meskipun hal itu benar, bisa saja ada "kebenaran" lain yang si penulis sendiri yang tahu,

Dan kembali lagi...
tak apalah jika kalian menganggap saya selalu galau karena baca tulisan-ttulisan saya.
Saya anggap berarti pesan dari tulisan itu dapat tersampaikan.
Saya anggap berarti kemajuan saya dalam menulis sudah lebih baik.
Karena penulis biasanya menciptakan tulisan yang seolah-olah dia ada didalamnya. Nah, artinya saya hampir mendekati menjadi seorang "penulis" bukan ? Heheheh

Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk menemukan jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yg diajukan otak ini..
Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk terhindar dari kesepian.
Jangan tanya mengapa itu bisa terjadi, karena setiap orang pasti punya caranya masing-masing untuk menyibukkan diri. Dan cara saya adalah dengan menulis.
 
Selagi masih ada buku dan musik bagaimana mungkin bisa ada "kesepian" ~

Menulis adalah cara saya menjadi lebih dewasa lagi.
Menulis adalah cara saya bercerita tanpa harus menyusahkan orang lain.
Menulis adalah cara saya untuk jujur pada diri saya sendiri.
Dan Menulis adalah cara saya untuk bahagia..


Dan bagaimana ekspektasi kalian terhadap tulisan-tulisan saya, itu tergantung kalian yang membaca..

"pikiran dan hati saya milik saya sendiri, namun tulisan saya milik siapapun yang membacanya."-fani

Sabtu, 21 Juni 2014

You"ll SOON Forget Me

trying to forget someone you loved is like trying remember someone you never knew.

Akan tiba saatnya nanti, kita tahu bahwa kita telah dilupakan.

mendengar seseorang sedang belajar melupakan kita, atau sudah melupakan kita mungkin akan membuat perasaan kita menjadi sedih. bagaimana tidak, seseorang sudah tidak ingin mengingat tentang kita sedikitpun. dia sudah tidak mau (bahkan semenitpun) untuk memikirkan kita. padahal bisa saja dahulu kita adalah orang yang senantiasa mengisi hari-harinya. mungkin saat kita mendengar orang telah melupakan kita, reaksi pertama yang akan kita ucapkan adalah "Mengapa ?"

Bukankah dahulu itu begitu indah ? lantas mengapa harus dilupakan ?
Bukankah dahulu itu begitu menyenangkan ? lantas mengapa harus dibuang ?

Pertanyaan umum yang pasti akan kita pertanyakan pada siapapun yang pernah menjadi bagian dari hidup yang kini justru sedang melupakan kita.

Aku benci harus mengakui justru aku sedang tidak ingin melupakan siapa-siapa.
bukan karena aku begitu menyukai setiap kenangan. tapi buat apa mengubur hal indah ? bukankah yang harus di lupakan adalah mimpi buruk ?

"adakah aku sebenarnya jadi mimpi buruk buatmu sehingga sepertinya kau tengah berusaha menghapus ingatan tentang aku ?" 

atau sebenarnya ketika kita sedang mencoba melupakan seseorang, hal itu karena seseorang tersebut justru terlalu berarti sehingga mengingatnya hanya akan membawa kesedihan dan penyesalan saja ? 

belakangan ini, aku terlalu disibukkan memikirkan hal-hal yang menyakitkan yang tengah kurasakan.aku sedang berfikir, apakah ada kenangan-kenangan yang seharusnya aku "delete" dari fikiranku.

"you can change your status, but not you're heart" sebuah kalimat yang aku baca di cover sebuah film. aku belum pernah menontonnya. tapi ketika aku membaca kalimat itu, aku hanya bisa tersenyum. "andai hati ini punya tombol delete-nya pasti aku bisa dengan gampang menghapus bagian mana saja yang tidak aku sukai." 
dan pertanyaanya,bagian apa yang lebih dahulu akan kita hapus ?

aku sedang memikirkannya. kira-kira kenangan apa yang sebaiknya aku buang. hmmm let me think... dan sepertinya bagian dimana ketika aku tahu, bahwa aku telah dilupakan.:) 
seperti yang aku katakan di awal tadi, yang lebih menyedihkan dari patah hati adalah bukan bagian pada saat ditinggalkan. tapi bagian dimana ketika kita tahu bahwa kita sudah tak ingin diingat lagi.

aku tak pernah ingin membahas lagi mengapa harus ada perpisahan jika dahulu kita sama-sama menginginkan pertemuan.
aku sudah tidak mau lagi. bagiku, ketika kau sudah melewatkanku, artinya kau tidak akan pernah menemukanku lagi di posisi yang sama walau hati kecil sangat ingin kau menemukanku kembali.

melupakan ataupun dilupakan adalah sebuah pilihan. bukankah hidup ini selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang setiap pilihannya penuh dengan konsekuensinya masing-masing. 
akan tetap ada hal yang harus dilupakan. pilihannya apakah kenangan baik ataukah mimpi buruk yang ingin dilupakan.
dan akan tetap ada yang ingin melupakan kita. bukan karena ingin,Mungkin. namun karena waktu mengharuskannya melupakan kita. 
aku hanya berpendapat, jika seseorang melupakanku hal itu berarti aku adalah orang terpenting dalam hidupnya yang tak ingin dia ingat lagi. setidaknya aku bersyukur, aku pernah menjadi begitu penting bagi seseorang.
karena terkadang, mengingat dan menyimpan kenangan yang terlalu berarti dan penting hanya akan membuat kita tak ingin bangkit. sama seperti pada saat kita sedang tidur dan bermimpi indah. hal indah itu hanya ada dimimpi dan terkadang kita justru berharap tidur selamanya agar bisa memimpikan hal indah itu terus . tetapi waktu mengharuskan kita untuk bangun. dan mimpi itu dalam sekejap langsung terlupakan. dan kita tak akan pernah bisa memimpikan hal yang sama dilain waktu.

Dilupakan kan masalah waktu. saat kita sudah tak berarti ya saatnya kita dilupakan. dan saat sesuatu itu tak berarti, udah saatnya pula kita melupakan.

dan jika kamu memilih untuk melupakan ku, silahkan saja. hapus semua yang tak penting dan lupakan semua yang tak ingin kamu ingat. namun kamu harus bersabar jika berharap aku bisa melakukan hal yang sama terhadapmu.
aku pengingat yang baik. dan mengingatmu adalah satu-satunya cara aku berterima kasih padaNya karena sudah mengizinkanku merasakan hal yang selama ini hanya aku terka-terka.
dan jika melupakanku membuatmu lebih baik, silahkan... 
aku tak pernah takut dilupakan oleh mu. aku hanya takut, terlalu mengingat mu dengan baik sehingga tak mampu menjaga hatiku lagi agar tak lebih terluka dari sekarang.








Jumat, 20 Juni 2014

A Daughter's Love


Ayah adalah satu-satunya pria yang tak akan pernah melukai anak perempuannya.
dan bagi seorang anak perempuan, sosok ayah adalah cinta pertamanya.

Aku termasuk seorang anak yang bisa dikatakan cukup dekat dengan seorang ayah
dan sekarang ketika sosok ibu benar-benar sudah harus hilang buat selamanya, hanya tinggal ayah satu-satunya alasan ku tuk tidak boleh lagi menangis.
bagi ayah, sedewasa apapun sudah umurku kini, aku tetap gadis kecilnya.
terkadang kerap ku harus tersenyum menikmati reaksinya saat tahu ada seorang pria yang menelponku di malam hari.
terkadang aku juga harus bersabar ekstra memberikan penjelasan tentang pria yang mengantarku pulang larut malam.
terkadang aku tahu, ayah sedang cemburu dengan pria anak gadisnya.
aku tahu, ayah sepertinya takut anak perempuannya ini patah hati .

aku dan ayah dulu nya tak pernah membicarakan hal-hal pribadi. 
aku hanya selalu menjadi pendengar yang baik selama ini.
mendengarkannya bercerita tentang "dulu"nya dia.
pertemuannya dengan ibu, dan bagaimana bahagianya ketika memperoleh kami.
sedangkan ayah bercerita, aku justru menjadi perempuan yang tak ingin membagi apapun padanya.
bukan karena tak percaya,
aku kerap takut aku terus menyusahkannya dengan pilihan-pilihan konyolku yang akhirnya menyusahkan ku sendiri.
tapi yang lucunya, dia tak pernah mempertanyakan mengapa kadang wajah ini sembab.
dia tak pernah bertanya mengapa mata ini bengkak saat pagi hari dia menatapku.
dia selalu memberiku ruang untuk belajar menghadapi sendiri masalahku.

Dia selalu berkata "nikmati semua perih yang diijinkan terjadi dihidupmu. karena tak semua orang bisa merasakan perih dan menikmatinya. dan ketika kau sanggup menikmati dan bersyukur atasnya, Kau sudah naik kelas"

Bukan sekali-dua kali kami berselisih.
bukan sehari-dua hari kami saling mendiamkan
tapi slalu ku yakini, kami hanya takut kehilangan satu sama lain.
apalagi sekarang, yang kami punya hanyalah tinggal kami berdua.

mungkin saat ayah-ayah lain melarang anak perempuannya untuk melakukan sesuatu yang melanggar jam malam, aku justru diberi kebebasan untuk bisa mempunyai jam malam yang panjang.
saat ayah lain khawatir meninggalkan anak perempuannya sendirian dirumah, tapi aku justru diberi kepercayaan untuk belajar menjaga diriku sendiri.
walau ku tahu, sebenarnya dia ingin melarangku lebih dari ayah lain lakukan. tapi dia selalu yakin, anak perempuannya ini terlalu keras kepala jika semakin dijaga.

saat ayah lain melarang anaknya untuk menjalin hubungan dengan teman pria, 
ayahku justru kerap bertanya-tanya tiap akhir pekan mengapa tak ada pria yang tak kunjung datang untuk mengajak keluar. :)
dan jika sudah begitu, aku hanya bisa pasrah ditertawakan olehnya.

ya, dia ayah yang cukup berbeda.
dia teman baikku, dulu , sekarang bahkan nanti
bahkan saat sekarang seorang pria tengah mengecewakan hati anaknya ini, 
dia cuma tersenyum dan bertanya "indah bukan rasanya patah hati?"
dia tidak seperti ayah lain yang mungkin memarahi pria yang menyakiti hati anaknya. 
dia justru tersenyum dan mengatakan pada dunia dengan bangga "lihat dia, dia patah hati dan dia kuat"
lalu bagaimana lagi aku bisa mengingat patah hatiku jika dia sudah menganggap aku seolah sekuat itu ? hahahahah, yaa tepatnya dia tahu bagaimana cara buatku melupakan kesedihanku.

Ayah, Bapak,Papa atau apapun kadang kita memanggilnya.
dia sepertinya punya cara tersendiri menyayangi anak perempuannya.
dan buat anak perempuan, Ayah adalah cinta pertamanya.
buat anak perempuan, Ayah adalah satu-satunya pria yang tak akan pernah mengecewakannya
dan bagi Ayah, Sedewasa apapun anak perempuannya, kita tetap akan jadi putri kecil baginya :)

bahkan mungkin diantara kita ada yang tak bisa merangkul ayah lagi atau bahkan mungkin tak pernah melihat sosok ayah dihidupnya. 
tapi dimana pun seorang "ayah" berada. dia tetap akan jadi pria yang tak akan mau menyakiti kita jika dia ada disamping kita saat ini.
Kita tetap putri kecilnya, bahkan hingga kita nanti menggenggam pria lain yang kan menjaga kita seumur hidup kita nanti, kita akan tetap jadi putri bagi seorang ayah...
dan ku yakin, buat seorang perempuan, ayah adalah malaikat pelindungnya. meski mungkin tak ada disisi, tapi doanya kan slalu menjaga kita :)

buat seorang pria, kita mungkin seorang wanita baginya. namun bagi seorang ayah, kita adalah seorang "putri" dihidupnya.



Rabu, 18 Juni 2014

Hello "Goodbye"

if you are brave enough to say "goodbye", life will reward you with a new "Hello"

Medan saat ini tengah panas-panasnya.
Daripada mengeluh panas, saya lebih senang menikmatinya seperti sedang berada di musim panasnya korea.
Angin yang bertiup pun terasa hangat.
Dan meski sekarang sudah pukul 7 malam, udara panas belum berubah.
Dan duduk di depan rumah jadi pilihan terbaik mengingat pemadaman listrik juga sedang terjadi.
Siapa yang tahan jika cuaca bisa menyentuh suhu 36C dengan kondisi lampu padam.
Jangan kan untuk menghidupkan pendingin ruangan. Untuk berjalan dalam terang saja susah.
Duduk dalam kebisingan jalanan.
Berhubung rumah saya terletak dipinggir jalan, hiruk pikuk kendaraan jadi rutinitas setiap saat.
Namun, malam ini beda.
Saya mau menikmatinya tanpa keluhan.
Duduk, pasang headset, dan menatap langit.
Dalam gelap sepertti ini justru bintang terlihat sangat jelas.
Dan langit jd penenang alami buatku saat ini.

•Alunan musik ditelinga sampai pada "don't you remember"nya adele.. ..

Dan semua kenangan kembali.
Tersenyum..
Yaaa, saya tersenyum mengingat semua memori yang pernah tercipta.
Walau masih ada serpihan perih yang tak mampu saya tampik. Tapi saya masih tersenyum.
Bagaimana dulu slalu menjalani dalam bahagia, namun sekarang berakhir dalam diam dan justru seperti tak pernah terjadi apa-apa diantara kita.

Cinta itu lucu ya teman.
Bagaimana cinta bisa membuat kita menjadi bahagia dan sedih dalam waktu yang bersamaan.

Kemarin-kemarin, saya slalu berupaya agar aku tak sendirian.
Lamunan terkadang menyeret saya jauh ketempat kenangan seharusnya berada.
Dan pada saat itu, saya benci diri saya sendiri yang tak bisa menyingkirkan semua kenangan itu.
Saya ingin menyimpan perih itu hanya untuk membuat saya benci pada sosok pembuat kenangan itu.
Nyatanya, saya semakin justru terjebak didalamnya.

Lihat, bagaimana semakin kuat kita melupakan, justru semakin kuat pula rasa itu terttinggal.
Itu cinta?
Entah~ saya masih menganggap saya terlalu muda untuk memahami ituu semua.

Dan sekarang saya jauh lebih menyenangi kesendirian.
Saya sudah akur dengan kenangan itu.
Kenangan itu yang saya punya kini.
Bukti bahwa pernah ada bahagia.
Bukti bahwa saya pernah tersenyum tanpa alasan.
Bukti bahwa saya pernah bahagia sesederhana kata "hai" yang dulu pernah terucapkan.
Bukti bahwa, seharusnya tak ada kata "menyesal" meski sekarang berakhir tidak seperti apa yang dulu pernah dimimpikan.

Diam seperti ini memang membuat saya harus mengingat kenangan yang terlalu bahagia itu,
Tapi saya bahagia.
Bukankah bahagia itu pilihan? Dan sepertinya ini cara saya supaya bisa bahagia.
Bukan, bukan hidup dalam kenangan itu. Tapi lebih belajar dari kenangan .
Bahwa setiap hal hanya akan jadi kenangan suatu waktu nanti.
Apakah kenangan itu menjadi kenangan indah atau buruk, itu tergantung pilihan kita.
Bisa saja, di waktu nanti kita akan tersenyum mengingat kenangan yang kita anggap buruk.
Kita menertawakannya, karena sepertinya pada saat itu kita sudah menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Yaa, saya mau seperti itu.
Di waktunya nanti, saya bisa menertawakan rasa sakit yang mungkin tengah saya nikmati sebagai sebuah proses.
Diwaktunya nanti, saya bisa menertawakannya sambil mengenggam erat tangan pria yang berani membuat saya untuk tidak takut lagi merasakan sakit.

Mungkin nanti,
Saya tertawa hingga air mata keluar,
Hingga pegal di perut,
Hingga pria itu berkata "lihat, bukankah pernah terluka itu menyenangkan? Kamu bisa sebahagia sekarang, karena sudah pernah terluka cukup dalam dulu. Jadi sebaiknya berterima kasihlah pada luka. Karena Luka yang menuntunmu pada bahagia seperti sekarang, dan yang menuntunmu padaku

*it's may be hard for while, but eventually you're going to find the GOOD in GOODbye*

Ketika seseorang mencintaimu tanpa alasan, mungkin saja dia juga kelak akan meninggalkanmu tanpa alasan pula...
tapi saya jauh lebih memilih, mencari semua alasan agar dapat mencintaimu setiap harinya, sehingga tak ada lagi alasan untuk tidak mencintaimu~