Jumat, 20 Juni 2014

A Daughter's Love


Ayah adalah satu-satunya pria yang tak akan pernah melukai anak perempuannya.
dan bagi seorang anak perempuan, sosok ayah adalah cinta pertamanya.

Aku termasuk seorang anak yang bisa dikatakan cukup dekat dengan seorang ayah
dan sekarang ketika sosok ibu benar-benar sudah harus hilang buat selamanya, hanya tinggal ayah satu-satunya alasan ku tuk tidak boleh lagi menangis.
bagi ayah, sedewasa apapun sudah umurku kini, aku tetap gadis kecilnya.
terkadang kerap ku harus tersenyum menikmati reaksinya saat tahu ada seorang pria yang menelponku di malam hari.
terkadang aku juga harus bersabar ekstra memberikan penjelasan tentang pria yang mengantarku pulang larut malam.
terkadang aku tahu, ayah sedang cemburu dengan pria anak gadisnya.
aku tahu, ayah sepertinya takut anak perempuannya ini patah hati .

aku dan ayah dulu nya tak pernah membicarakan hal-hal pribadi. 
aku hanya selalu menjadi pendengar yang baik selama ini.
mendengarkannya bercerita tentang "dulu"nya dia.
pertemuannya dengan ibu, dan bagaimana bahagianya ketika memperoleh kami.
sedangkan ayah bercerita, aku justru menjadi perempuan yang tak ingin membagi apapun padanya.
bukan karena tak percaya,
aku kerap takut aku terus menyusahkannya dengan pilihan-pilihan konyolku yang akhirnya menyusahkan ku sendiri.
tapi yang lucunya, dia tak pernah mempertanyakan mengapa kadang wajah ini sembab.
dia tak pernah bertanya mengapa mata ini bengkak saat pagi hari dia menatapku.
dia selalu memberiku ruang untuk belajar menghadapi sendiri masalahku.

Dia selalu berkata "nikmati semua perih yang diijinkan terjadi dihidupmu. karena tak semua orang bisa merasakan perih dan menikmatinya. dan ketika kau sanggup menikmati dan bersyukur atasnya, Kau sudah naik kelas"

Bukan sekali-dua kali kami berselisih.
bukan sehari-dua hari kami saling mendiamkan
tapi slalu ku yakini, kami hanya takut kehilangan satu sama lain.
apalagi sekarang, yang kami punya hanyalah tinggal kami berdua.

mungkin saat ayah-ayah lain melarang anak perempuannya untuk melakukan sesuatu yang melanggar jam malam, aku justru diberi kebebasan untuk bisa mempunyai jam malam yang panjang.
saat ayah lain khawatir meninggalkan anak perempuannya sendirian dirumah, tapi aku justru diberi kepercayaan untuk belajar menjaga diriku sendiri.
walau ku tahu, sebenarnya dia ingin melarangku lebih dari ayah lain lakukan. tapi dia selalu yakin, anak perempuannya ini terlalu keras kepala jika semakin dijaga.

saat ayah lain melarang anaknya untuk menjalin hubungan dengan teman pria, 
ayahku justru kerap bertanya-tanya tiap akhir pekan mengapa tak ada pria yang tak kunjung datang untuk mengajak keluar. :)
dan jika sudah begitu, aku hanya bisa pasrah ditertawakan olehnya.

ya, dia ayah yang cukup berbeda.
dia teman baikku, dulu , sekarang bahkan nanti
bahkan saat sekarang seorang pria tengah mengecewakan hati anaknya ini, 
dia cuma tersenyum dan bertanya "indah bukan rasanya patah hati?"
dia tidak seperti ayah lain yang mungkin memarahi pria yang menyakiti hati anaknya. 
dia justru tersenyum dan mengatakan pada dunia dengan bangga "lihat dia, dia patah hati dan dia kuat"
lalu bagaimana lagi aku bisa mengingat patah hatiku jika dia sudah menganggap aku seolah sekuat itu ? hahahahah, yaa tepatnya dia tahu bagaimana cara buatku melupakan kesedihanku.

Ayah, Bapak,Papa atau apapun kadang kita memanggilnya.
dia sepertinya punya cara tersendiri menyayangi anak perempuannya.
dan buat anak perempuan, Ayah adalah cinta pertamanya.
buat anak perempuan, Ayah adalah satu-satunya pria yang tak akan pernah mengecewakannya
dan bagi Ayah, Sedewasa apapun anak perempuannya, kita tetap akan jadi putri kecil baginya :)

bahkan mungkin diantara kita ada yang tak bisa merangkul ayah lagi atau bahkan mungkin tak pernah melihat sosok ayah dihidupnya. 
tapi dimana pun seorang "ayah" berada. dia tetap akan jadi pria yang tak akan mau menyakiti kita jika dia ada disamping kita saat ini.
Kita tetap putri kecilnya, bahkan hingga kita nanti menggenggam pria lain yang kan menjaga kita seumur hidup kita nanti, kita akan tetap jadi putri bagi seorang ayah...
dan ku yakin, buat seorang perempuan, ayah adalah malaikat pelindungnya. meski mungkin tak ada disisi, tapi doanya kan slalu menjaga kita :)

buat seorang pria, kita mungkin seorang wanita baginya. namun bagi seorang ayah, kita adalah seorang "putri" dihidupnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar