sesuatu yang hilang pasti akan kembali, walau dalam kondisi yang berbeda |
aku benci kehilangan. ~sangat membencinya. seperti aku membenci serangga (terutama kecoa) aku membenci kehilangan. kehilangan disini bukan hanya soal ditinggalkan oleh seseorang. tapi kehilangan suatu hal yang pernah secara sangat aku sayangi.
pernah kau temui seorang cewek yang menangis hanya karena dia kehilangan penggaris "butterfly" kesayangannya ?~aku lah orang itu.
saat itu duduk di kelas 2 SMA. penggaris seharga 2ribu perak yang kubeli dari depan sekolah hanya karena pelajaran akuntansi. aku menyayangi penggaris itu, hingga kehilangan pun aku tak rela. ntah lah, aku memang kerap susah untuk berpisah dari hal yang telah buat ku nyaman.
aku juga pernah menangis semalaman hanya karena kehilangan pulpen "mygel" biru yang kuambil dari bangku seseorang dulu. aku benci karena pernah menghilangkannya. bukan karena harga atau apapun. tapi karena dari mana pulpen itu berasal.
aku memang terlalu sayang buat meninggalkan hal-hal yang terlalu kusenangi. bahkan aku juga gak pernah bisa menyukai lagu-lagu zaman sekarang hanya karena aku terlalu menyukai WESTLIFE. kau tau ?? boyband irlandia yang justru sekarang udah bubar. ~aku menyukai mereka sangat.
dan kemarin aku juga menangis. aku harus kehilangan lagi. kehilangan sebuah handphone yang sejujurnya udah ketinggalan zaman. dengan karet gelang yang membantu agar batreynya tidak terlepas, aku jatuh cinta total pada alat komunikasi itu. walaupun aku tlah dibelikan yang baru dan lebih canggih, tapi aku merasa terlalu sayang buat melepasnya. dannnn hingga waktu yang akhirnya memisahkan kami. LCDnya pecah karena terduduk oleh ku.
mengapa harus ada pertemuan jika pada akhirnya kan berpisah ??
aku benci kehilangan, seperti aku yang sangat susah menerima hal-hal baru dalam hidupku.
aku benci harus beradaptasi pada hal baru itu.
menjadikannya menyenangkan kembali.
menciptakan kenangan-kenangan baru lagi. namun, ketika aku sudah terlanjur nyaman dengan hal baru itu, sang waktu akan dengan baiknya memisahkan kami. ~selalu.....
aku benci kehilangan..
bagaimana mau move on soal percintaan nas, kalau bahkan kamu tak pernah bisa move on soal lagu.
buktikan saja sendiri.. mp3 yang ada di telpon genggamku, rata-rata adalah lagu-lagu lama. tidak sedikit yang komplain karena lagu-lagu jadul itu. tapi mau bagaimana lagi. aku terlalu mencintainya, hingga aku tak pernah ingin menggantinya.~eakkk
lalu muncul pertanyaan. bagaimana dengan pria ?? berlakukah ketidaksukaanmu itu ??
-_- soal gadget aja susah buat move on, apalagi soal cowok...
ya itulah aku, terhadap benda mati saja aku benci untuk terpisah. apalagi dengan seseorang yang dengan benar telah menciptakan memori. jelasssssss aku tidak suka kehilangannya.
ya itulah aku, terhadap benda mati saja aku benci untuk terpisah. apalagi dengan seseorang yang dengan benar telah menciptakan memori. jelasssssss aku tidak suka kehilangannya.
aku ya begitu. begitu menyayanginya, hingga akhirnya menutup mata pada apa yang mungkin lebih baik. susah menurutku untuk memulai semuanya dari awal, ketika aku telah terlampau jauh menyayanginya. bukan karena tidak ada yang lebih baik, tapi memang hati ini tetap merasa dialah yang paling baik. -_- susah kalau sudah begini toh.. karena ujung-ujungnya aku sendiri yang menangis disudut kamar. yasudah lah ya tak usah dibahas...
aku benci kehilangan...
aku sering berharap, kelak aku tak pernah mendatangi pemakaman. aku benci melihat orang-orang itu terbujur kaku dengan senyum sementara orang yang disekitarnya menangisinya. egois sekali mereka. pergi ke suatu tempat yang indah, tanpa peduli perasaan orang-orang yang tak ingin ditinggalkan. *anasgilakkkkk !!
aku benci karena aku tak mau kehilangan. aku benci menyadari bahwa aku kelak pasti akan merindukan mereka. merindukan seseorang yang gak akan pernah ada itu sangat menyakitkan. jelass aku benci dengan itu. justru aku menyukai kematian. bukan sebagai akhir hidup, melainkan sebuah awal kebahagiaan abadi.
aku sering berharap, aku yang pergi dahulu dibandingkan mereka yang paling kusayang. alasan nya simpel, aku hanya tak ingin merasakan kehilangan. setidaknya jika aku pergi dahulu, aku tak melihat orang-orang itu tersenyum meninggalkanku yang menangis.
aku benci kehilangan, bukan karena aku takut ditinggalkan. melainkan aku terlalu menyayangimu hingga bahkan tak menyediakan sisa tempat untuk menyayangi hal lain selain kamu.~anas