sudah lama tidak bercerita disini, ditengah kesibukan, hingar bingar kerjaan, hingga kemacetan ibu kota tentunya.
beberapa kali tulisan saya masih tidak jauh jauh dari soal percintaan. berasa paling paham aja kalau udah ngomongin soal "cinta-cintaan" nyatanya, masih sering merasa bodoh sendiri apalagi jika sudah bahas masalah hati. saya sih seperti itu, tahunya hanya teori, prakteknya NOL besar. iya tidak ?
yang saya fahami sekarang, bahwa hubungan ternyata ga bisa segampang itu terwujud meski sudah berada dalam jalur sama sama nyaman, sama- sama nyambung ataupun hal yang "sama-sama" lainnya.
ternyata "Sama-sama" itu ga menjamin bahwa kita bisa berjalan beriringan. mungkin ini yang dinamakan hubungan ala dewasa. maklum saja teman, saya hanya taunya hubungan ala ABG yang mana jika saling suka ya pacaran, jika sukanya hilang ya bubaran. pengetahuan yang minim sekali bukan ?
Tahun ini, usia menginjak seperempat abad. sudah mulai didesak untuk memikirkan bagaimana nanti kedepannya. hidup dengan siapa, karir bagaimana, dan hal hal gelap lainnya yang dicoba untuk di rangkai indah mulai dari sekarang, hanya karena usia sudah mulai masuk seperempat abad.
saat ini, dering telfon dari si bapak tidak hanya bahas soal sudah makan atau belum? atau sekedar tanya bagaimana kesehatan saya disini. pertanyaan spesifik yang menohok hati pun kerap wajib didengar seperti "sudah punya pacar ?" atau sekedar bilang "sudah boleh difikirkan ya nakku" dan apa lagi yang bisa saya jawab selain tawa kecil yang menjelaskan semuanya bahwa saya masih merasa belum terlalu siap memikirkannya hal seserius itu.
ketika undangan pernikahan sudah mulai mampir, ketika melihat foto prewedding di sosial media, jelas terlintas sejenak dengan dan bagaimana saya nantinya bertemu dengan "dia". sosok yang sampai sekarang belum saya temukan, atau mungkin sudah atau bahkan mungkin justru sudah terlewat. saya hanya merasa sedikit penasaran.
bagaimana nanti kami akhirnya saling bisa merasakan yakin satu sama lain ,
bagaimana nanti kami saling menyakinkan keluarga bahwa "she's the one or he's the one"
bagaimana dan bagaimana, adalah pertanyaan yang kerap mampir tiap kali mendengar satu dari teman akhirnya memutuskan berumah tangga.
dan di usia seperti ini,
ditengah himpitan pertanyaan "kapan?"
dan ditengah tengah trend menikah muda belakangan ini,
saya hanya bisa menyimpulkan bahwa, menikah itu bukan soal lucu-lucuan pakai kebaya terbaik selama 2 hari.
bukan soal siapa yang menjadi braidsmate dan foto foto prewed yang sekarang jadi happening.
menikah itu persoalannya setelah berakhirnya acara ceremonial yang dihebohkan selama 2 hari.
menikah itu soal kesiapan satu sama lain untuk tetap saling menyayangi ketika pasangan tidak seperti yang diharapkan.
menikah itu soal tetap mengasihi setelah tahu ternyata pasangannya tidak punya alis
menikah itu soal tetap menyayangi setelah tahu ternyata pasangannya punya hobi buang angin sembarangan.
menikah itu soal tetap menerima meski setelah menjalani malam malam yang panjang ditemani dengkuran keras dari pasangan.
dan buat orang orang yang kerap menanyakan saya "kapan?"
sudah siap kasih amplop berapa banyak nanti di pesta pernikahanku :) ?? #thinkagain
bagaimana nanti kami akhirnya saling bisa merasakan yakin satu sama lain ,
bagaimana nanti kami saling menyakinkan keluarga bahwa "she's the one or he's the one"
bagaimana dan bagaimana, adalah pertanyaan yang kerap mampir tiap kali mendengar satu dari teman akhirnya memutuskan berumah tangga.
dan di usia seperti ini,
ditengah himpitan pertanyaan "kapan?"
dan ditengah tengah trend menikah muda belakangan ini,
saya hanya bisa menyimpulkan bahwa, menikah itu bukan soal lucu-lucuan pakai kebaya terbaik selama 2 hari.
bukan soal siapa yang menjadi braidsmate dan foto foto prewed yang sekarang jadi happening.
menikah itu persoalannya setelah berakhirnya acara ceremonial yang dihebohkan selama 2 hari.
menikah itu soal kesiapan satu sama lain untuk tetap saling menyayangi ketika pasangan tidak seperti yang diharapkan.
menikah itu soal tetap mengasihi setelah tahu ternyata pasangannya tidak punya alis
menikah itu soal tetap menyayangi setelah tahu ternyata pasangannya punya hobi buang angin sembarangan.
menikah itu soal tetap menerima meski setelah menjalani malam malam yang panjang ditemani dengkuran keras dari pasangan.
dan buat orang orang yang kerap menanyakan saya "kapan?"
sudah siap kasih amplop berapa banyak nanti di pesta pernikahanku :) ?? #thinkagain