Rabu, 19 September 2012

women



Aku berbeda, bagaimanapun kau melihatnya.
bukan ku tak ingin tampak seperti yang lain,
hanya saja, sejauh apapun aku mencoba, sekuat apapun itu
aku akan selalu tampak berbeda...

Paras cantik, Tubuh elok
siapa yang tak ingin ?
kaki jenjang, mata lentik
siapa yang menolak?

bagaimanapun semua ingin terlihat indah.
terlihat baik untuk di sanjung lalu kemudian di kagumi
sebuah anugerah dari Yang Kuasa yang jikalau ku miliki tak akan pernah kutolak.
sayang, Dia sendiri sepertinya punya anugerah yang berbeda buat ku.

Tampak biasa, Tak Mencolok.
Siapa yang ingin ?
Jikalaupun mencolok, itu pun karena tubuh ini terlihat luar biasa dibandingkan yang lain.
nah, siapa yang mau ?

Aku berbeda bukan,
dengan unikku, Aku hidup.
dengan unikku, Dia ciptakan.
Anugerah yang mungkin belum mereka sadari
tapi ku tak menolak tuk jadi yang beda,
setidaknya karena aku bersyukur :)


nb:
tulisan ini buat wanita-wanita yang selalu merasa berbeda.
tenang, kita, seberbeda apapun itu. tetaplah yang terindah di mata Tuhan dan suami kita kelak :D

Jumat, 14 September 2012

Surat kecil dari Rica

jatuh cinta itu tak mudah, namun aku terus memimpikannya. jatuh cinta yang benar

Mimpi ku sederhana..
Bukan bersanding dengan pria tampan di sudut sana,
juga bukan berkenalan dengan pria idaman kaum wanita yang sedang duduk dibelakang itu.
Mimpi ku sederhana, Aku ingin jatuh cinta.

Jatuh cinta yang sederhana pula.
yang menerima dan saling melengkapi,
yang Tulus dan Tanpa pamrih,
yang kemudian tidak menuntut untuk dibalas.
Sederhana....

Ya, kelak aku bermimpi kan dapat menjatuhkan hati ini pada seseorang.
tersenyum sepanjang koridor kala membaca pesan darinya.
melangkah dengan riang hanya tuk melihatnya,
cemburu kala melihatnya bersama dengan yang lain,
kemudian dia kan dengan sabar membujukku yang mendiaminya.
Kelak, aku ingin jatuh cinta yang seperti itu.
Jatuh cinta yang tidak sembarangan
yang nantinya akan aku jatuhkan pada orang yang tepat menurutNya.
yang kelak, bukan hanya bisa kucintai tapi bisa mencintaiku kembali seperti bahkan melebihi aku mencintainya.

Ya,..
aku masih bermimpi.
setidaknya mimpi ini cukup sederhana untuk kau wujudkan.
kau hanya perlu membuatku jatuh cinta secara benar
dan mungkin kelak, kau bisa menjadi mimpiku yang selanjutnya...

****

tulisan yang terbentuk kala mata kuliah Auditing sedang berlangsung. tulisan ini diminta oleh seorang teman untuk dibuatkan.

ya, jaga cinta mu secara benar. setidaknya banyak orang diluar sana bahkan perlu mimpi untuk jatuh cinta. bukan karena tak ingin. mungkin karena Tuhan terlalu memberinya hati yang begitu kuat.
jaga cintamu secara benar. karena bagi sebahagian orang, jatuh cinta bukanlah hal yang mudah :D

Rabu, 12 September 2012

"Hello"


Hai.....
bagaimana kabarmu hari ini ? sangat ingin aku pastikan kau sedang dalam kondisi yang terbaik. ya, kau tahu aku akan selalu ingin memastikan hal itu.
sekarang aku hanya sedang mengira-ngira bagaimana keadaan mu. seperti yang kau ketahui juga, aku dan kau, tak pernah punya kesempatan untuk bertemu. bukan karena kesibukan kita berdua. tapi karena memang belum waktunya Tuhan. Dia masih menyuruh kita untuk menunggu. entah sampai kapan, aku hanya bisa berharap secepatnya.

bagaimana harimu ? menyenangkan ? ataukah ada hal kecil yang membuatmu sedikit kehilangan senyum ? sudahlah... jangan terlalu lama bersedih. hal yang mengecewakan memang akan terus terjadi, yang harus kau lakukan hanya tersenyum menghadapinya. setidaknya kau bisa melaluinya dengan senyuman bukan.dan kau pasti orang yang cukup kuat jika melakukannya. banyak orang yang bahkan tak cukup kuat hanya untuk tersenyum. jadi saran terbaikku sebaiknya tersenyumlah dari sekarang, sebelum kau tak mampu untuk mengembangkan senyum mu lagi. -pstt, aku mengaggumi senyummu lo. ini rahasia ya-

hari ini aku hanya sedang terlalu bersemangat menyapa mu. aku hanya mengira bisa saja kau disana sedang merasa sepi dan butuh teman. bukan bermaksud menjadi pahlawan yang kesiangan, aku hanya merasa sangat pantas untuk memastikan kau dalam keadaan baik atau tidak. secara, aku ini teman masa depanmu. aku hanya tidak ingin kebahagiaan mu berkurang hari demi hari. aku tak ingin beban dunia menghapus senyum yang kelak pasti akan aku sukai. setidaknya kuharap dengan "hai" dari ku kau masih bisa mengusahakan untuk tersenyum buat membalas kata "hai" itu.

aku memang tidak mengenalmu. aku hanya menggunakan imajinasiku untuk mengakrabkan diri denganmu. bisa saja kelak ketika kita berjumpa, aku akan sangat canggung. atau bisa saja kondisi pada saat itu kita sedang dalam kondisi yang sangat buruk. entah kondisi yang bagaimana yang terjadi, aku hanya berharap, dapat mengenalimu secepat mungkin kemudian menyakinkanmu bahwa aku adalah teman yang telah Tuhan titipkan untuk kau jaga selamanya.

hei kau yang disana ??

bagaimana rupamu ? akankah lebih cakep dari ayahku? karena sejujurnya aku slalu berharap kau adalah orang yang lebih terlihat keren dibandingkan ayahku. kau harus mampu lebih dari dia, karena aku ingin anak-anak kita kelak akan bangga denganmu, seperti aku yang sangat bangga dengan ayahku.

bagaimana tingkahmu? akankah lebih sabar dari ibuku ? karena sejujurnya aku slalu berharap dapat bersanding dengan orang yang sangat sabar dalam menghadapi ku. terlebih memiliki hati yang besar sehingga bisa dengan sabar menuntun aku dan anak-anakku kelak. dapat menjadi iman, yang tidak hanya mampu menggurui tapi mau menerima kesalahan tanpa malu mengakuinya.

bagaimana suara mu ? akankah semerdu para penyanyi yang ditelevisi, yang slalu aku putar lagu-lagunya dari MP3 telepon genggam ku ?

aku benar-benar penasaran akan wujudmu. yang aku punya hanya imajinasi untuk mendeskripsikanmu dalam mimpiku. ahhh, seandainya waktu Tuhan dapat dipercepat sesuai dengan keinginanku. tapi sayangnya, Tuhan tak mengizinkannya.
kau mungkin sedang bersama orang yang kau anggap jodohmu sekarang. aku pun begitu. tapi aku percaya, diwaktunya Tuhan kita kan bertemu dalam kondisi yang istimewa. di kondisi yang pada akhirnya akan sama-sama kita syukuri. 

ya setidaknya, jika aku merasa merindu. aku masih bisa menemuimu kapanpun aku mau. Dimimpi....


Salam hangat,
aku, teman baikmu kelak.

Sabtu, 08 September 2012

the answer

jika lelah, ku berharap pulang kepangkuanmu. namun bagaimana jika lelah ini karena mu ? kmanakah aku kan bersandar?

"aku merasa lelah" kataku menatap jauh keujung cakrawala. sudah berapa kali aku menghela nafas, namun entah mengapa aku yakin, kau, meski duduk tepat disampingku. pasti tidak akan sadar akan helaan yang terlontar. kau sibuk dengan cerita mu tentang masa depan. kau sibuk menceritakan ingin mu. kau terlalu sibuk bahkan hingga mungkin tidak sadar aku sudah bosan dengan ceritamu. perkataanku barusan membuatmu terdiam, akhirnya.
"lelah ? bersandarlah pada ku. aku punya bahu yang kuat buat menopangmu. aku punya lengan yang hangat. dan aku bisa menjaminimu bahwa kau akan merasa sangat nyaman" jawabmu sambil tersenyum. aku menatap senyum itu. senyum yang tidak berubah sejak pertama kali kita bertemu. tapi entah mengapa kali ini aku tidak merasa tertarik lagi dengan senyum itu. 

aku membalas senyum mu. mencoba memberikan senyum setulus mungkin. tapi entah mengapa aku tetap tidak merasa bisa. kau melanjutkan ceritamu. menceritakan semuanya dengan semangat yang berkobar. sedangkan aku justru sibuk menghitung helaan nafas yang sudah berpuluh kali aku keluarkan.

"bagaimana jika lelah ini dikarenakan oleh mu ?" tanyaku kembali. kali ini aku benar-benar tidak sanggup berpura-pura. dan benar saja kali ini kau tertegun menatapku. ekspresi mu berubah 180 derajat. kerutan dikeningmu menampakan diri, pertanda kau sedang bingung dengan apa yang barusan aku katakan.

"maksudmu ?" tanyamu dengan wajah kebingungan. sebenarnya aku ingin langsung saja tertawa kemudian mengatakan bahwa itu hanya lelucon dan melupakan pertanyaan ku tadi. aku tidak ingin bertengkar kembali denganmu. aku tidak ingin bertengkar kembali karena setengah jam yang lalu kita baru saja berbaikan. kita bertengkar hebat semalam karena hal yang sangat sepele.

tapi sepertinya kotak tawa dalam perutku benar benar sedang kosong. aku benar-benar tidak ingin bercanda. sedang dalam kondisi yang sangat ingin serius.
"tiap aku merasa lelah, aku butuh bahu yang sanggup menopangku. kamu. bahu yang tadinya kupikir adalah bahu ternyaman yang cukup kuat menopangku. tapi bagaimana jika perasaan lelah ini justru disebabkan oleh karna mu ? kemana aku kelak kan bersandar ? haruskah aku mencari bahu lain untuk menopang ku ?atau tetap bertahan pada bahu mu meskipun lelahnya kan terus bertambah ??"
kau kini benar-benar terdiam. tak ada satu katapun yang terucap. aku menebak, kau pasti cukup kaget dengan penyataan ku barusan. dan pasti butuh waktu lama bagi mu untuk mencerna dari tiap kata yang ku lontarkan.
"bukan maksudku membuat mu begitu.... aku tidak pernah tahu. aku fikir kau bahagia karena kau selalu tersenyum setiap bersama ku. aku fikir......"katamu panik
"ya.. kau memang selalu berfikir seperti itu. kau hanya menggunakan fikiranmu untuk menilaiku. kau hanya menggunakan sudut pandangmu untuk mengerti aku. kau tidak pernah menggunakan fikiranku untuk menilai diriku yang sebenarnya. tak apa.... aku sudah biasa diperlakukan seperti itu. mungkin karena aku tidak pernah mengatakan 'tidak' padamu. mungkin karena slalu mengatakan 'ya'. aku hanya merasa lelah. dan tidak tahu akan sampai kapan aku sanggup bertahan dengan hal yang seperti ini. kelak jika pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi, mungkin karena aku sudah tidak sanggup lagi bersandar pada bahumu yang sebenarnya tak pernah mebuatku merasa nyaman..."entah kemana semua air mata ku menguap. sepertinya ikut terbawa uapan air laut ke angkasa. satu tetespun tak mengalir. 

aku beranjak dari sisimu. dan kau hanya diam terduduk tak bergeming sibuk pada fikiranmu sendiri. itu pertemuan terakhir kita. tanpa ada kata pembelaan darimu, tanpa ada kata perpisahan yang terucap. tapi disaksikan deburan ombak yang menghantam pantai. kita sama-sama tahu bahwa jawaban dari pertanyaanku itu adalah perpisahan....


****the end****