Minggu, 22 Juni 2014

Me...

 
A Secret makes a women women-Vermouth
Dari kemarin banyak yang bertanya pada saya "lagi galau ya fan?" "Kok tulisan-tulisannya galau semua?"
Saya cuma bisa tersenyum kecut dengar pertanyaan seperti itu.

Jawaban saya pada saat itu sih cuma simple.
"Saya itu hobinya nulis, itu satu-satunya cara saya agar saya tidak kesepian"

Dalam sepi biasanya ide-ide pada bermunculan. Namun tidak melulu soal pengalaman pribadi.
Terkadang ide muncul justru pada saat saya sedang membaca buku.
Terkadang juga muncul pada saat saya sedang "me time" di kamar mandi.
Terkadang juga muncul justru pada saat saya sedang mendengarkan cerita orang-orang.
Makanya saya selalu bawa HP kemana-mana. Sehingga saat saya ingin menulis ya saya langsung menuliskannya.
Masalah kapan saya mempostingkannya, itu terserah sama saya.
Nahhh, mungkin yang terjadi adalah, ketika tulisan saya yang saya postingkan itu seperti sesuai hati saya pada saat itu juga. Makanya kesannya saya galau mulu, padahal sebenarnya tulisan itu sudah lama saya buat namun tak pernah saya publish..
(Seperti sedang klarifikasi ya hahaha )

Makanya saya sih kadang sebel jika ada yang sok menerka-nerka perasaan saya hanya berdasarkan tulisan saya.
Memang tulisan itu "biasanya" mencerminkan apa yg ada di diri penulisnya.
Tapi bagi saya tulisan ittu mencerminkan apa yang ada di PIKIRAN bukan apa yang ada di HATI penulis.
Kadang kita memang kerap menerka-nerka perasaan orang lain berdasarkan apa yg kita lihat dari luar.
Saya sih juga kerap begitu, menerka-nerka rasa yg sedang dirasakan seseorang, menerka-nerka hal yang sedang dipikirkan seseorang. Tanpa pernah mau tahu apa yang sesungguhnya sedang dirasakan orang tersebut.
Tanpa mau bertanya "kamu kenapa?" Kita seakan-akan tahu bahwa "dia pasti sedang kenapa-kenapa".

"Senyuman dan tawa, terkadang sanggup menyembunyikan hal yang tak ingin ditunjukkan, namun Tulisan selalu jujur"

Hanya saja, menerka bahwa tulisannya adalah isi hatinya dan menjudge seseorang karena tulisannya juga bukan hal yang benar.
Ada hal-hal yang tidak kita ketahui jika kita tidak berada diposisi orang tersebut. Jadi jangan pernah suka menerka-nerka perasaan seseorang. Meskipun hal itu benar, bisa saja ada "kebenaran" lain yang si penulis sendiri yang tahu,

Dan kembali lagi...
tak apalah jika kalian menganggap saya selalu galau karena baca tulisan-ttulisan saya.
Saya anggap berarti pesan dari tulisan itu dapat tersampaikan.
Saya anggap berarti kemajuan saya dalam menulis sudah lebih baik.
Karena penulis biasanya menciptakan tulisan yang seolah-olah dia ada didalamnya. Nah, artinya saya hampir mendekati menjadi seorang "penulis" bukan ? Heheheh

Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk menemukan jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yg diajukan otak ini..
Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk terhindar dari kesepian.
Jangan tanya mengapa itu bisa terjadi, karena setiap orang pasti punya caranya masing-masing untuk menyibukkan diri. Dan cara saya adalah dengan menulis.
 
Selagi masih ada buku dan musik bagaimana mungkin bisa ada "kesepian" ~

Menulis adalah cara saya menjadi lebih dewasa lagi.
Menulis adalah cara saya bercerita tanpa harus menyusahkan orang lain.
Menulis adalah cara saya untuk jujur pada diri saya sendiri.
Dan Menulis adalah cara saya untuk bahagia..


Dan bagaimana ekspektasi kalian terhadap tulisan-tulisan saya, itu tergantung kalian yang membaca..

"pikiran dan hati saya milik saya sendiri, namun tulisan saya milik siapapun yang membacanya."-fani

Sabtu, 21 Juni 2014

You"ll SOON Forget Me

trying to forget someone you loved is like trying remember someone you never knew.

Akan tiba saatnya nanti, kita tahu bahwa kita telah dilupakan.

mendengar seseorang sedang belajar melupakan kita, atau sudah melupakan kita mungkin akan membuat perasaan kita menjadi sedih. bagaimana tidak, seseorang sudah tidak ingin mengingat tentang kita sedikitpun. dia sudah tidak mau (bahkan semenitpun) untuk memikirkan kita. padahal bisa saja dahulu kita adalah orang yang senantiasa mengisi hari-harinya. mungkin saat kita mendengar orang telah melupakan kita, reaksi pertama yang akan kita ucapkan adalah "Mengapa ?"

Bukankah dahulu itu begitu indah ? lantas mengapa harus dilupakan ?
Bukankah dahulu itu begitu menyenangkan ? lantas mengapa harus dibuang ?

Pertanyaan umum yang pasti akan kita pertanyakan pada siapapun yang pernah menjadi bagian dari hidup yang kini justru sedang melupakan kita.

Aku benci harus mengakui justru aku sedang tidak ingin melupakan siapa-siapa.
bukan karena aku begitu menyukai setiap kenangan. tapi buat apa mengubur hal indah ? bukankah yang harus di lupakan adalah mimpi buruk ?

"adakah aku sebenarnya jadi mimpi buruk buatmu sehingga sepertinya kau tengah berusaha menghapus ingatan tentang aku ?" 

atau sebenarnya ketika kita sedang mencoba melupakan seseorang, hal itu karena seseorang tersebut justru terlalu berarti sehingga mengingatnya hanya akan membawa kesedihan dan penyesalan saja ? 

belakangan ini, aku terlalu disibukkan memikirkan hal-hal yang menyakitkan yang tengah kurasakan.aku sedang berfikir, apakah ada kenangan-kenangan yang seharusnya aku "delete" dari fikiranku.

"you can change your status, but not you're heart" sebuah kalimat yang aku baca di cover sebuah film. aku belum pernah menontonnya. tapi ketika aku membaca kalimat itu, aku hanya bisa tersenyum. "andai hati ini punya tombol delete-nya pasti aku bisa dengan gampang menghapus bagian mana saja yang tidak aku sukai." 
dan pertanyaanya,bagian apa yang lebih dahulu akan kita hapus ?

aku sedang memikirkannya. kira-kira kenangan apa yang sebaiknya aku buang. hmmm let me think... dan sepertinya bagian dimana ketika aku tahu, bahwa aku telah dilupakan.:) 
seperti yang aku katakan di awal tadi, yang lebih menyedihkan dari patah hati adalah bukan bagian pada saat ditinggalkan. tapi bagian dimana ketika kita tahu bahwa kita sudah tak ingin diingat lagi.

aku tak pernah ingin membahas lagi mengapa harus ada perpisahan jika dahulu kita sama-sama menginginkan pertemuan.
aku sudah tidak mau lagi. bagiku, ketika kau sudah melewatkanku, artinya kau tidak akan pernah menemukanku lagi di posisi yang sama walau hati kecil sangat ingin kau menemukanku kembali.

melupakan ataupun dilupakan adalah sebuah pilihan. bukankah hidup ini selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang setiap pilihannya penuh dengan konsekuensinya masing-masing. 
akan tetap ada hal yang harus dilupakan. pilihannya apakah kenangan baik ataukah mimpi buruk yang ingin dilupakan.
dan akan tetap ada yang ingin melupakan kita. bukan karena ingin,Mungkin. namun karena waktu mengharuskannya melupakan kita. 
aku hanya berpendapat, jika seseorang melupakanku hal itu berarti aku adalah orang terpenting dalam hidupnya yang tak ingin dia ingat lagi. setidaknya aku bersyukur, aku pernah menjadi begitu penting bagi seseorang.
karena terkadang, mengingat dan menyimpan kenangan yang terlalu berarti dan penting hanya akan membuat kita tak ingin bangkit. sama seperti pada saat kita sedang tidur dan bermimpi indah. hal indah itu hanya ada dimimpi dan terkadang kita justru berharap tidur selamanya agar bisa memimpikan hal indah itu terus . tetapi waktu mengharuskan kita untuk bangun. dan mimpi itu dalam sekejap langsung terlupakan. dan kita tak akan pernah bisa memimpikan hal yang sama dilain waktu.

Dilupakan kan masalah waktu. saat kita sudah tak berarti ya saatnya kita dilupakan. dan saat sesuatu itu tak berarti, udah saatnya pula kita melupakan.

dan jika kamu memilih untuk melupakan ku, silahkan saja. hapus semua yang tak penting dan lupakan semua yang tak ingin kamu ingat. namun kamu harus bersabar jika berharap aku bisa melakukan hal yang sama terhadapmu.
aku pengingat yang baik. dan mengingatmu adalah satu-satunya cara aku berterima kasih padaNya karena sudah mengizinkanku merasakan hal yang selama ini hanya aku terka-terka.
dan jika melupakanku membuatmu lebih baik, silahkan... 
aku tak pernah takut dilupakan oleh mu. aku hanya takut, terlalu mengingat mu dengan baik sehingga tak mampu menjaga hatiku lagi agar tak lebih terluka dari sekarang.








Jumat, 20 Juni 2014

A Daughter's Love


Ayah adalah satu-satunya pria yang tak akan pernah melukai anak perempuannya.
dan bagi seorang anak perempuan, sosok ayah adalah cinta pertamanya.

Aku termasuk seorang anak yang bisa dikatakan cukup dekat dengan seorang ayah
dan sekarang ketika sosok ibu benar-benar sudah harus hilang buat selamanya, hanya tinggal ayah satu-satunya alasan ku tuk tidak boleh lagi menangis.
bagi ayah, sedewasa apapun sudah umurku kini, aku tetap gadis kecilnya.
terkadang kerap ku harus tersenyum menikmati reaksinya saat tahu ada seorang pria yang menelponku di malam hari.
terkadang aku juga harus bersabar ekstra memberikan penjelasan tentang pria yang mengantarku pulang larut malam.
terkadang aku tahu, ayah sedang cemburu dengan pria anak gadisnya.
aku tahu, ayah sepertinya takut anak perempuannya ini patah hati .

aku dan ayah dulu nya tak pernah membicarakan hal-hal pribadi. 
aku hanya selalu menjadi pendengar yang baik selama ini.
mendengarkannya bercerita tentang "dulu"nya dia.
pertemuannya dengan ibu, dan bagaimana bahagianya ketika memperoleh kami.
sedangkan ayah bercerita, aku justru menjadi perempuan yang tak ingin membagi apapun padanya.
bukan karena tak percaya,
aku kerap takut aku terus menyusahkannya dengan pilihan-pilihan konyolku yang akhirnya menyusahkan ku sendiri.
tapi yang lucunya, dia tak pernah mempertanyakan mengapa kadang wajah ini sembab.
dia tak pernah bertanya mengapa mata ini bengkak saat pagi hari dia menatapku.
dia selalu memberiku ruang untuk belajar menghadapi sendiri masalahku.

Dia selalu berkata "nikmati semua perih yang diijinkan terjadi dihidupmu. karena tak semua orang bisa merasakan perih dan menikmatinya. dan ketika kau sanggup menikmati dan bersyukur atasnya, Kau sudah naik kelas"

Bukan sekali-dua kali kami berselisih.
bukan sehari-dua hari kami saling mendiamkan
tapi slalu ku yakini, kami hanya takut kehilangan satu sama lain.
apalagi sekarang, yang kami punya hanyalah tinggal kami berdua.

mungkin saat ayah-ayah lain melarang anak perempuannya untuk melakukan sesuatu yang melanggar jam malam, aku justru diberi kebebasan untuk bisa mempunyai jam malam yang panjang.
saat ayah lain khawatir meninggalkan anak perempuannya sendirian dirumah, tapi aku justru diberi kepercayaan untuk belajar menjaga diriku sendiri.
walau ku tahu, sebenarnya dia ingin melarangku lebih dari ayah lain lakukan. tapi dia selalu yakin, anak perempuannya ini terlalu keras kepala jika semakin dijaga.

saat ayah lain melarang anaknya untuk menjalin hubungan dengan teman pria, 
ayahku justru kerap bertanya-tanya tiap akhir pekan mengapa tak ada pria yang tak kunjung datang untuk mengajak keluar. :)
dan jika sudah begitu, aku hanya bisa pasrah ditertawakan olehnya.

ya, dia ayah yang cukup berbeda.
dia teman baikku, dulu , sekarang bahkan nanti
bahkan saat sekarang seorang pria tengah mengecewakan hati anaknya ini, 
dia cuma tersenyum dan bertanya "indah bukan rasanya patah hati?"
dia tidak seperti ayah lain yang mungkin memarahi pria yang menyakiti hati anaknya. 
dia justru tersenyum dan mengatakan pada dunia dengan bangga "lihat dia, dia patah hati dan dia kuat"
lalu bagaimana lagi aku bisa mengingat patah hatiku jika dia sudah menganggap aku seolah sekuat itu ? hahahahah, yaa tepatnya dia tahu bagaimana cara buatku melupakan kesedihanku.

Ayah, Bapak,Papa atau apapun kadang kita memanggilnya.
dia sepertinya punya cara tersendiri menyayangi anak perempuannya.
dan buat anak perempuan, Ayah adalah cinta pertamanya.
buat anak perempuan, Ayah adalah satu-satunya pria yang tak akan pernah mengecewakannya
dan bagi Ayah, Sedewasa apapun anak perempuannya, kita tetap akan jadi putri kecil baginya :)

bahkan mungkin diantara kita ada yang tak bisa merangkul ayah lagi atau bahkan mungkin tak pernah melihat sosok ayah dihidupnya. 
tapi dimana pun seorang "ayah" berada. dia tetap akan jadi pria yang tak akan mau menyakiti kita jika dia ada disamping kita saat ini.
Kita tetap putri kecilnya, bahkan hingga kita nanti menggenggam pria lain yang kan menjaga kita seumur hidup kita nanti, kita akan tetap jadi putri bagi seorang ayah...
dan ku yakin, buat seorang perempuan, ayah adalah malaikat pelindungnya. meski mungkin tak ada disisi, tapi doanya kan slalu menjaga kita :)

buat seorang pria, kita mungkin seorang wanita baginya. namun bagi seorang ayah, kita adalah seorang "putri" dihidupnya.



Rabu, 18 Juni 2014

Hello "Goodbye"

if you are brave enough to say "goodbye", life will reward you with a new "Hello"

Medan saat ini tengah panas-panasnya.
Daripada mengeluh panas, saya lebih senang menikmatinya seperti sedang berada di musim panasnya korea.
Angin yang bertiup pun terasa hangat.
Dan meski sekarang sudah pukul 7 malam, udara panas belum berubah.
Dan duduk di depan rumah jadi pilihan terbaik mengingat pemadaman listrik juga sedang terjadi.
Siapa yang tahan jika cuaca bisa menyentuh suhu 36C dengan kondisi lampu padam.
Jangan kan untuk menghidupkan pendingin ruangan. Untuk berjalan dalam terang saja susah.
Duduk dalam kebisingan jalanan.
Berhubung rumah saya terletak dipinggir jalan, hiruk pikuk kendaraan jadi rutinitas setiap saat.
Namun, malam ini beda.
Saya mau menikmatinya tanpa keluhan.
Duduk, pasang headset, dan menatap langit.
Dalam gelap sepertti ini justru bintang terlihat sangat jelas.
Dan langit jd penenang alami buatku saat ini.

•Alunan musik ditelinga sampai pada "don't you remember"nya adele.. ..

Dan semua kenangan kembali.
Tersenyum..
Yaaa, saya tersenyum mengingat semua memori yang pernah tercipta.
Walau masih ada serpihan perih yang tak mampu saya tampik. Tapi saya masih tersenyum.
Bagaimana dulu slalu menjalani dalam bahagia, namun sekarang berakhir dalam diam dan justru seperti tak pernah terjadi apa-apa diantara kita.

Cinta itu lucu ya teman.
Bagaimana cinta bisa membuat kita menjadi bahagia dan sedih dalam waktu yang bersamaan.

Kemarin-kemarin, saya slalu berupaya agar aku tak sendirian.
Lamunan terkadang menyeret saya jauh ketempat kenangan seharusnya berada.
Dan pada saat itu, saya benci diri saya sendiri yang tak bisa menyingkirkan semua kenangan itu.
Saya ingin menyimpan perih itu hanya untuk membuat saya benci pada sosok pembuat kenangan itu.
Nyatanya, saya semakin justru terjebak didalamnya.

Lihat, bagaimana semakin kuat kita melupakan, justru semakin kuat pula rasa itu terttinggal.
Itu cinta?
Entah~ saya masih menganggap saya terlalu muda untuk memahami ituu semua.

Dan sekarang saya jauh lebih menyenangi kesendirian.
Saya sudah akur dengan kenangan itu.
Kenangan itu yang saya punya kini.
Bukti bahwa pernah ada bahagia.
Bukti bahwa saya pernah tersenyum tanpa alasan.
Bukti bahwa saya pernah bahagia sesederhana kata "hai" yang dulu pernah terucapkan.
Bukti bahwa, seharusnya tak ada kata "menyesal" meski sekarang berakhir tidak seperti apa yang dulu pernah dimimpikan.

Diam seperti ini memang membuat saya harus mengingat kenangan yang terlalu bahagia itu,
Tapi saya bahagia.
Bukankah bahagia itu pilihan? Dan sepertinya ini cara saya supaya bisa bahagia.
Bukan, bukan hidup dalam kenangan itu. Tapi lebih belajar dari kenangan .
Bahwa setiap hal hanya akan jadi kenangan suatu waktu nanti.
Apakah kenangan itu menjadi kenangan indah atau buruk, itu tergantung pilihan kita.
Bisa saja, di waktu nanti kita akan tersenyum mengingat kenangan yang kita anggap buruk.
Kita menertawakannya, karena sepertinya pada saat itu kita sudah menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Yaa, saya mau seperti itu.
Di waktunya nanti, saya bisa menertawakan rasa sakit yang mungkin tengah saya nikmati sebagai sebuah proses.
Diwaktunya nanti, saya bisa menertawakannya sambil mengenggam erat tangan pria yang berani membuat saya untuk tidak takut lagi merasakan sakit.

Mungkin nanti,
Saya tertawa hingga air mata keluar,
Hingga pegal di perut,
Hingga pria itu berkata "lihat, bukankah pernah terluka itu menyenangkan? Kamu bisa sebahagia sekarang, karena sudah pernah terluka cukup dalam dulu. Jadi sebaiknya berterima kasihlah pada luka. Karena Luka yang menuntunmu pada bahagia seperti sekarang, dan yang menuntunmu padaku

*it's may be hard for while, but eventually you're going to find the GOOD in GOODbye*

Ketika seseorang mencintaimu tanpa alasan, mungkin saja dia juga kelak akan meninggalkanmu tanpa alasan pula...
tapi saya jauh lebih memilih, mencari semua alasan agar dapat mencintaimu setiap harinya, sehingga tak ada lagi alasan untuk tidak mencintaimu~

Kamis, 12 Juni 2014

Attached



Saya bukan seorang yang ahli dalam cinta.
Saya kerap hanya mampu berdiam di suatu sudut hanya karna saya sedang jatuh cinta.
Saya juga bukan seorang yang religius.
Untuk makan saja saya kerap lupa untuk berdoa.
Tp untuk satu ini, saya tidak bangga. Saya hanya mengatakan yang sejujjurnya. Dan saya sedang berusaha setiap hari untuk semakin dekat dengan Tuhan saya. Caranya mungkin sedikkit berbeda, tp itu cara saya agar saya tahu maunya Dia pada saya.

Lantas, apa hubungan cinta dan keimanan seseorang ? 
entahlah.. Saya justru sedang mencari tahu. Kan saya td sudah bilang, saya buruk uuntuk keduanya.
Yang saya tahu, suka sayang dan cinta itu butuh ketulusan. Itu yang diajarkan bapak saya tadi malam kala dia mencoba menasehati saya tentang pasangan hidup.
"Sayang itu tulus, tanpa ada niat sedikitpun uuntuk menyakiti, dan bersama dia, kau bisa menjadi diri mu sendiri tanpa takut dia akan meninggalkanmu"
" Dia tak akan meminta mu lebih dari apa yg bisa kamu lakukan. Karna dia memang menyayangimu. Tak akan ada nafsu didalamnya, yang ada hanya cara bagaimana untuk menjaga"

Lalu muncul pertanyaan dibenakku.
"Masi ada sayang setulus itu ?"

Lah, lantas tentang hal-hal religius ? Apa hubungannya?
Setahu saya, iman itu juga tentang ketulusan.
    Tentang bagaimana memaafkan
    Tentang bagaimana mendoakan
    Dan tentang bagaimana memberi.
Berarti itu sama dengan cinta dong. Cinta juga berbicara tentang itu bukan ?
Ya menurut saya sih begitu. Cinta itu lahir dari Tuhan. makanya ketika itu dikatakan cinta , keduanya akan saling terkait.

Lahh, lantas pertanyaan berikutnya, jika cinta itu berasal dari Tuhan. Mengapa ada orang yang tersakiti ? Bukankah yang semua berasal dari Tuhan itu selalu baik adanya ?? -
Uhm.. Lihat, betapa saya sedang mencoba menjawab pertanyaan yang sedang saya ajukan sendiri...
Dan jika memang itu "cinta" maka tidak akan ada yang tersakiti. Tp kketika masih ada luka yang tergores, maka itu bukan "cinta".
Itu hanya suatu perasaan yang "DISAMAKAN" ataupun "Dikira-kira" Cinta oleh kita manusia.

Cinta itu tak segampang mengucapkan kata " i love u"
Namun tak serumit rumus "E=MC2" 

Nahh, lihat bagaimana susahnya saya tuk mengerti dari cinta yang sesungguhnya...
Makanya saya lebih senang menggunakan kata "kasih"
Cinta sepertinya terlalu kompleks dimengerti dan dilakukan.

Kasih=memberi
Cinta=kasih=memberi.

Sudah terlihat dari artinya kan?
Intinya adalah masalah memberi, bukan menerima.
Memaafkan bukan dimaafkan.
Mendoakan bukan didoakan.
Sanggupkah kita?
Sepertinya tak akan ada yang sanggup. Karena semua pasti menginginkan balasan dari semua pemberian.

Saya selalu bilang,
"Lebih baik jatuh cinta sendiri, dari pada saling jatuh cinta namun kita hanya saling menyakiti"
Saya mengatakannya hanya karna satu hal, "saya terlalu takut disakiti dan saya terlalu gampang memberikan maaf"
Hal itu yang membuat saya kerap dilukai.
Dan hingga saya sampai di satu kesimpulan, lebih baik saya jatuh cinta sendirian...
Saya bebas mencintainya
Saya bebas mengasihinya
Saya bebas mendoakannya tanpa saya perlu khawatir suatu waktu dia akan meninggalkan saya.
Saya ini terlalu pengecut untuk merasakan sakit.
Padahal ya seharusnya itulah konsekuensi orang jatuh cinta pada manusia.
Kasih sempurna itu milik Tuhan
Sedangkan saat kita bersandarnya pada manusia ya tentu hanya akan membawa kkekecewaan ...
Terkadang, kita sebagai manusia sering berdoa "Tuhan, aku mau dia" atau "Tuhan, beri petunjuk jika dia yang terbaik"
Aku juga pernah melakukannya. Dan setelah aku berdoa seperti itu, aku lantas menutup mata, kuping bahkan hatiku.
Aku mengabaikan tanda-tanda kecil yang coba tuhan sampaikan.
Aku mencoba "membenarkan" mau ku dan mengabaikan mau Tuhan.
Hahahha saya manusiawi sekali ya dan saya tidak malu mengakuinya.
Itu lah yang tadi saya kkatakan bahwa cinta dan keimanan seseorang itu kerap seiring sejalan..
Ketika kita sudah paham mau Tuhan, tentu saja kita juga kan lebih mudah menemukan cinta yang dimau Tuhan. Bukan di mau manusia.
Coba kita diam dan renungkan, tanda" apa yang kerap Tuhan kasih untuk mengingatkan bahwa dianya kita itu bukan yang terbaik.
Mungkin, saat satu pihak yang hanya mengalah..
Mungkin satu pihak yang hanya menunggu.
Mungkin tangis lebih lama dari tawa
Mungkin semua hal yang sebenarnya menyakitkan namun kita pura" bahagia hanya krn kita takut kehilangan diaanya kita ..
Yahh, dari sekian tandaa" yang coba tuhan katakaan. Sepertinya jarang kita langsung mengetahuinya. Biasanya setelah jatuh, sakit, berdarah, kita baru sadar bahwa jalan yang kita lewati teRnyata salah...
Dan saat kita luka, jalan yang terbaik ya memaafkan sipemberi luka. Kemudian mengobati luka itu dan melanjuttkan kehidupan.
dan saat kita melihat org lain membuat luka pada org lain sementara kita bisa tuk menegurnya, lakukan lahh!
Jangan izinkan org lain merasakan sakit yang sudah kamu rasakan.


Yaaa, "kasih" didirimu akan menentukan kualitas mu memperlakukan orang lain. Saya pun begiitu,
Makanya setiap hari saya slalu mencoba mendengarkan maunya Tuhan pada saya. Saya sudah pernah Tutup kuping yang kemudian berakhir pada luka. Dan saya tak mau hal itu terulang lagi.

Dan saya juga tak ingin orang lain merasakan luka yang seperti atau hampir atau bahkan sama dengan saya.
Memaafkan sudah dan harus saya lakukan tuk menyembukan diri saya sendiri. Sisanya saya biarkan Tuhan yang membalutnya dengan kasih sehingga ttak ada amarah didalamnya. Dan bersyukur sepertinya ucapan yang memang harus diucapkan. Setidaknya saya tahu, satu dari orang yang tidak baik dihidup saya sudah dijauhkan oleh Tuhan.
Karena kasih Tuhan, tak ingin kita anak-anakNya tidak bahagia.....

The End


mencintaimu sepertinya baru kemarin..
kita saling menggenggam, kita saling menjaga.
seperti baru kemarin pula, kau memelukku, menjanjikan ada untuk selamanya.
saling tersenyum dan membiarkan waktu berjalan lebih cepat dari biasanya.
seperti baru kemarin bukan?

dan ketika "cinta" sepertinya sudah habis pada waktunya, aku merasakan genggamanmu melonggar.
tidak, aku tidak langsung melepaskanmu.
aku justru semakin mengeratkan genggamanku, aku ingin bertahan dan menyakinkan mu untuk bertahan.
tapi sepertinya "cinta" memang sudah benar-benar habis masa berlakunya.
saat kita memutuskan tidak menjadi kita lagi, nafas ini bahkan enggan keluar.

dan, disinilah kita sekarang.
menjauh sepertinya cara terbaikmu, melupakanku.
dan aku masih ditempatku mencoba berjalan tanpa memperdulikan luka yang terbuka dengan lebarnya.
dan aku bersembunyi, berharap untuk ditemukan oleh mu lagi
meski dengan perasaan yang berbeda, aku selalu berharap kau bisa menemukanku.
meski ingin, tapi hati tahu ada hal yang tak bisa terjadi lagi seperti dulu setelah perpisahaan,
yaitu pertemuan....

kamu terlihat kuat dari tempatku. seperti biasa aku mengenalmu,
tapi satu rasa yang kuyakini, kau pun tengah mencoba kuat.
dan aku disini, mencoba baik-baik saja.
mencoba menjadi normal kembali.
meski kadang kenangan-kenangan kita kembali membuatku meneteskan setitik air mata
tapi tenanglah, aku pasti baik-baik saja.
kenangan itu yang slalu menyakinkanku, kita dulu pernah sebahagia itu.
dan setidaknya itu baik bukan ?
aku dan kamu pernah saling membahagiakan dulu

kadang yang kita butuhkan hanya waktu buat sembuh.
kadang yang kita punya hanya kenangan yang setiap waktu mencoba membuat luka kembali
kadang yang kita punya memang harus berakhir pada perpisahan.
dan memang kadang harus ada luka dari setiap rasa "cinta"
namun satu yang tengah kita pahami.
kita tengah berani mencoba lebih bahagia dari pada saat kita bersama dulu.

sampai bertemu di waktunya Tuhan kelak,
terima kasih buat waktu bahagia dulu~
terima kasih pernah bertahan dulu~