Dari kemarin banyak yang bertanya pada saya "lagi galau ya fan?" "Kok tulisan-tulisannya galau semua?"
Saya cuma bisa tersenyum kecut dengar pertanyaan seperti itu.
Jawaban saya pada saat itu sih cuma simple.
"Saya itu hobinya nulis, itu satu-satunya cara saya agar saya tidak kesepian"
Dalam sepi biasanya ide-ide pada bermunculan. Namun tidak melulu soal pengalaman pribadi.
Terkadang ide muncul justru pada saat saya sedang membaca buku.
Terkadang juga muncul pada saat saya sedang "me time" di kamar mandi.
Terkadang juga muncul justru pada saat saya sedang mendengarkan cerita orang-orang.
Makanya saya selalu bawa HP kemana-mana. Sehingga saat saya ingin menulis ya saya langsung menuliskannya.
Masalah kapan saya mempostingkannya, itu terserah sama saya.
Nahhh, mungkin yang terjadi adalah, ketika tulisan saya yang saya postingkan itu seperti sesuai hati saya pada saat itu juga. Makanya kesannya saya galau mulu, padahal sebenarnya tulisan itu sudah lama saya buat namun tak pernah saya publish..
(Seperti sedang klarifikasi ya hahaha )
Makanya saya sih kadang sebel jika ada yang sok menerka-nerka perasaan saya hanya berdasarkan tulisan saya.
Memang tulisan itu "biasanya" mencerminkan apa yg ada di diri penulisnya.
Tapi bagi saya tulisan ittu mencerminkan apa yang ada di PIKIRAN bukan apa yang ada di HATI penulis.
Kadang kita memang kerap menerka-nerka perasaan orang lain berdasarkan apa yg kita lihat dari luar.
Saya sih juga kerap begitu, menerka-nerka rasa yg sedang dirasakan seseorang, menerka-nerka hal yang sedang dipikirkan seseorang. Tanpa pernah mau tahu apa yang sesungguhnya sedang dirasakan orang tersebut.
Tanpa mau bertanya "kamu kenapa?" Kita seakan-akan tahu bahwa "dia pasti sedang kenapa-kenapa".
Hanya saja, menerka bahwa tulisannya adalah isi hatinya dan menjudge seseorang karena tulisannya juga bukan hal yang benar.
Ada hal-hal yang tidak kita ketahui jika kita tidak berada diposisi orang tersebut. Jadi jangan pernah suka menerka-nerka perasaan seseorang. Meskipun hal itu benar, bisa saja ada "kebenaran" lain yang si penulis sendiri yang tahu,
Dan kembali lagi...
tak apalah jika kalian menganggap saya selalu galau karena baca tulisan-ttulisan saya.
Saya anggap berarti pesan dari tulisan itu dapat tersampaikan.
Saya anggap berarti kemajuan saya dalam menulis sudah lebih baik.
Karena penulis biasanya menciptakan tulisan yang seolah-olah dia ada didalamnya. Nah, artinya saya hampir mendekati menjadi seorang "penulis" bukan ? Heheheh
Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk menemukan jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yg diajukan otak ini..
Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk terhindar dari kesepian.
Jangan tanya mengapa itu bisa terjadi, karena setiap orang pasti punya caranya masing-masing untuk menyibukkan diri. Dan cara saya adalah dengan menulis.
Saya cuma bisa tersenyum kecut dengar pertanyaan seperti itu.
Jawaban saya pada saat itu sih cuma simple.
"Saya itu hobinya nulis, itu satu-satunya cara saya agar saya tidak kesepian"
Dalam sepi biasanya ide-ide pada bermunculan. Namun tidak melulu soal pengalaman pribadi.
Terkadang ide muncul justru pada saat saya sedang membaca buku.
Terkadang juga muncul pada saat saya sedang "me time" di kamar mandi.
Terkadang juga muncul justru pada saat saya sedang mendengarkan cerita orang-orang.
Makanya saya selalu bawa HP kemana-mana. Sehingga saat saya ingin menulis ya saya langsung menuliskannya.
Masalah kapan saya mempostingkannya, itu terserah sama saya.
Nahhh, mungkin yang terjadi adalah, ketika tulisan saya yang saya postingkan itu seperti sesuai hati saya pada saat itu juga. Makanya kesannya saya galau mulu, padahal sebenarnya tulisan itu sudah lama saya buat namun tak pernah saya publish..
(Seperti sedang klarifikasi ya hahaha )
Makanya saya sih kadang sebel jika ada yang sok menerka-nerka perasaan saya hanya berdasarkan tulisan saya.
Memang tulisan itu "biasanya" mencerminkan apa yg ada di diri penulisnya.
Tapi bagi saya tulisan ittu mencerminkan apa yang ada di PIKIRAN bukan apa yang ada di HATI penulis.
Kadang kita memang kerap menerka-nerka perasaan orang lain berdasarkan apa yg kita lihat dari luar.
Saya sih juga kerap begitu, menerka-nerka rasa yg sedang dirasakan seseorang, menerka-nerka hal yang sedang dipikirkan seseorang. Tanpa pernah mau tahu apa yang sesungguhnya sedang dirasakan orang tersebut.
Tanpa mau bertanya "kamu kenapa?" Kita seakan-akan tahu bahwa "dia pasti sedang kenapa-kenapa".
"Senyuman dan tawa, terkadang sanggup menyembunyikan hal yang tak ingin ditunjukkan, namun Tulisan selalu jujur"
Hanya saja, menerka bahwa tulisannya adalah isi hatinya dan menjudge seseorang karena tulisannya juga bukan hal yang benar.
Ada hal-hal yang tidak kita ketahui jika kita tidak berada diposisi orang tersebut. Jadi jangan pernah suka menerka-nerka perasaan seseorang. Meskipun hal itu benar, bisa saja ada "kebenaran" lain yang si penulis sendiri yang tahu,
Dan kembali lagi...
tak apalah jika kalian menganggap saya selalu galau karena baca tulisan-ttulisan saya.
Saya anggap berarti pesan dari tulisan itu dapat tersampaikan.
Saya anggap berarti kemajuan saya dalam menulis sudah lebih baik.
Karena penulis biasanya menciptakan tulisan yang seolah-olah dia ada didalamnya. Nah, artinya saya hampir mendekati menjadi seorang "penulis" bukan ? Heheheh
Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk menemukan jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yg diajukan otak ini..
Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk terhindar dari kesepian.
Jangan tanya mengapa itu bisa terjadi, karena setiap orang pasti punya caranya masing-masing untuk menyibukkan diri. Dan cara saya adalah dengan menulis.
Selagi masih ada buku dan musik bagaimana mungkin bisa ada "kesepian" ~
Menulis adalah cara saya menjadi lebih dewasa lagi.
Menulis adalah cara saya bercerita tanpa harus menyusahkan orang lain.
Menulis adalah cara saya untuk jujur pada diri saya sendiri.
Dan Menulis adalah cara saya untuk bahagia..
Dan bagaimana ekspektasi kalian terhadap tulisan-tulisan saya, itu tergantung kalian yang membaca..
"pikiran dan hati saya milik saya sendiri, namun tulisan saya milik siapapun yang membacanya."-fani