Senin, 17 Maret 2014

Let Go...

 
beri jarak hadir dalam cinta ini. agar kita tahu seberapa besar rasa cinta ini-A
"Pergilah....."
sebait kata yang muncul dari bibirmu. genggamanmu tak lepas, namun bibirmu melepaskanku.
"tidakkah kau takut akan merindukanku kelak ?" tanya ku kembali, memaksamu tuk menahanku sekali lagi.
namun hanya senyum yang kau berikan. Senyum yang sejujurnya aku artikan dengan sejuta makna.

"masihkah kau mencintaiku ?" pertanyaan konyolku mulai mengganggumu kali ini.
"aku melepaskanmu, bukan karena hati ini berhenti mencinta" kali ini aku yakin, kau tengah kesal dengan tingkah kekanakanku. "aku ingin kau mendapatkan yang terbaik. itu bukti terakhirku bahwa aku sangat menyayangimu. jika kau masih ragu, amunisiku habis." 

"lalu mengapa kau tidak menahanku ? bukankan pisah hanya membuat kita berdua sama-sama terluka. dan bukankah pasangan harusnya bersama., bukannya justru memisahkan diri secara sengaja seperti ini ?" aku ingin kau menahanku, tp sepertinya kau justru membiarkanku pergi.

"aku ingin kau mendapatkan kehidupan yang kau impikan. menjadi apa yang memang dari dulu kau impikan. bukankah itu cita-cita mu dulu ? aku ingin kau bahagia. tidakkah kau mengerti ?" kali ini kau hilang sabar. pembahasan yang selalu aku ungkit ini selalu berakhir dengan amarah. yang kemudian kita saling mendiamkan dan tidak pernah menemukan titik akhirnya. "jika ini keputusan yang terbaik, aku percaya, tidak akan ada yang terluka. aku ataupun kamu. Percayalah...."

kataku habis. aku kehilangan banyak kalimat yang ingin aku sampaikan. aku hanya bisa menatapmu yang tak berani menatapku. perihkah yang kau rasakan ? atau apa ? semua pertanyaan berlomba tuk diajukan. namun aku tahu, kau dan aku tak akan pernah bisa menemukan jalan. 
"tanpa mu, mimpi-mimpiku tak ada artinya. karena yang ku mau mewujudkannya bersamamu" aku memalingkan wajahku, menyembunyikan setitik air mata yang jatuh. besok semua akan berbeda. kita akan terpisah dengan waktu yang lama. waktu yang seharusnya kita habiskan untuk bersenang-senang, justru habis dalam bisu dan air mata.

genggamanmu mengerat, "kalaupun jarak ada diantara kita nantinya, itu pasti karena waktu ingin kita dewasa dalam hubungan ini sayang..... dan tenanglah aku tidak kemana-mana. aku bersamamu, sejauh apapun kamu pergi, aku bersamamu. disini, dihatimu" pelukmu meruntuhkan pertahananku. aku tahu kau hanya ingin yang terbaik. aku tahu kau akan slalu disisiku meski tak terlihat . aku tahu dan hanya air mata yang bisa keluar.

aku takut, bagaimana jika kau tak ada ditempat yang sama saat aku pulang nanti.
aku takut . bagaimana jika kau lelah tuk menunggu.
tp yang paling aku takutkan, aku takut kau berhenti menyayangiku sebesar saat ini.

mungkin kita menutupnya dengan kalimat "to be continued"
mungkin belum ada "FIN" dari cerita kita. 
mungkin kita masih sama-sama menunggu waktu membawa kita .
"dan biarkan jarak hadir dalam kisah kita. karena jarak memberikan kita waktu untuk berfikir sebesar apa rasa sayang yang kita miliki" kalimat penutup darimu saat kau bisikan ditengah eratnya pelukanmu.

"aku menyayangimu...." pelukku erat