Kamis, 26 Juli 2018

Diizinkan

Bagaimana rasa ini ku izinkan berkembang. 
Kemudian  menjadi benalu dan membuat hati mengering. 
Aku mengizinkannya. 
Berharap dia datang untuk menyelamatkanku dari rindu yang mengikat. 
Hingga aku lupa rindu itu bernyawa.

Pagi tadi, Aku terbangun dengan banyak senyum di wajah.
Menjelang siang, Aku tertegun dengan banyak rasa yang patah.
Apa sebegini menariknya jatuh hati? 
Membuatmu jatuh lebih jauh dari sesaat kau terbang. 


Sebelum malam ini Aku tutup, 
Dia mampir meninggalkan banyak debaran di dada. 
Hingga Aku lupa telah membencinya sepanjang siang. 
Aku menikmatinya.


Keep Moving Forward



Terkadang ada perasaan aneh ketika mendengar beberapa kabar  teman yang sudah lama tidak ditemui berada diposisi yang cukup dikatakan sukses.
Ketika mendengar beberapa teman menghubungi untuk mengabarkan kabar pernikahannya dalam waktu dekat.
Ketika orang-orang yang ada disekitar kita seperti dengan mudahnya berada dalam posisi yang justru masih sedang kita usahakan. 
Kadang kita berfikir, mengapa mereka bisa dengan mudahnya menjalani hidup sementara kita masih harus berusaha keras untuk melewatinya. 
Kita seperti merasa sudah mengusahakan segalanya, namun seperti tidak ada kemajuan, 

Kita sebenarnya tahu bahwa mereka -orang-orang yang kita cemburui- juga sudah melewati banyak hal sulit jauh dari apa yang kita hadapi sekarang. 
Kita paham benar bahwa orang-orang disekitar kita juga pernah berada di fase yang menyulitkan dan akhirnya mereka berhasil melewatinya.
Kita paham bahwa tidak ada hasil yang tidak melewati proses. 
hanya saja hati kita kerap susah menerimanya. 
Kita hanya ingin semuanya segera berakhir. Kita hanya ingin hal instan terjadi dalam hidup kita hanya untuk mengejar ketertinggalan kita dari orang-orang disekitar kita.

Kita semua seperti seorang pelari, dengan jalur yang berbeda, dengan rintangan yang berbeda. Kadang kita merasa lintasan milik orang terlihat lebih mudah dibandingkan dengan lintasan yang kita hadapi. 
Kita merasa jalur yang kita lewati terlalu jauh dibandingkan milik orang lain. 
Ketika beberapa teman sudah mencapai garis finisnya, sementara kita seperti tidak sedang bergerak kemana-mana. 
Pada saat itu, hati kita kerap ciut. Kita merasa tak akan memenangkan pertandingan kita sendiri. Bukannya terus melaju, terkadang kita malah berhenti. Berhenti hanya untuk menyalahkan diri sendiri,  atau berhenti hanya untuk menyalahkan orang lain atas kegagalan diri sendiri.

Kehidupan membutuhkan proses. Kehidupan membutuhkan pertumbuhan. 
Kita hanya lupa, ketika kita berhenti hal itu sama saja kita berhenti untuk tumbuh. kita berhenti untuk berproses. Kita akan menjadi "Mati" dan kemudian ditinggalkan. 

"Semua orang punya waktunya masing-masing. semua orang akan mencapai garis finish-nya masing masing. yang perlu kita lakukan hanya teruslah bergerak maju. Sekecil apapun pergerakan itu, tak apa. Yang penting jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah."

Ketika hatimu mulai ciut, 
ketika hatimu mulai gentar, 
ketika iri hati melanda,
Yakinlah, itu semua juga bagian dari proses bertumbuh.
Berjalan dan teruslah bergerak maju. 
Ketika kau mencapai Finish-mu dan menoleh kebelakang, kau akan sadar sudah sejauh apa kau berjalan. Bahwa "tumbuh" telah menjadikanmu pribadi yang jauh berbeda dari sebelumnya. 
Bahwa "tumbuh" bukan soal kecepatan, tapi soal konsistensi.