Jumat, 15 Agustus 2014

Manusiawi

 
Akan ada orang yang akan selalu menyembunyikan cintanya, hanya karena sebuah "Harga Diri". ironis bukan, jika sebuah cinta harus kalah oleh "harga diri"
Jika kau mencintainya, cintai dia sebanyak rasa yang kau punya-
Terkadaang, egois seseoranglah yang justru membuat dirinya harus kehilangan.
Hanya karena, "aku adalah seorang wanita"
Kerap seorang wanita haruus menyimpan rasa yang dia punya.
Hanya karena, "aku adalah seorang pria"
Kerap seorang pria harus rela kehilangan perempuannya.
Kalau seorang wanita, apakah tidak pantas mencintai prianya sebanyak yang dia inginkan?
Kalau seorang pria , apakah tidak boleh menyayangi perempuannya sebanyak hatinya inginkan?
Sepertinya rasa "harga diri" pun masih akan tetap dijaga didepan pasangannya.
Lalu mengapa jatuh cinta, jika justru masih setia pada pandangan orang-orang.
Lantas mengapa ingin menyayangi, jika justru "apa kata orang" merupakan hal yang harus dijaga.

Jika kau memang cinta, kau akan menggunakan semua alasan apapun uuntuk tetap mencintainya. Tak perduli apa kata orang, tak perduli apa pandangan orang.
Dan meski kelak, kau sudah kehilangan alasan untuk bersamanya, alasan kau "mencintainya" sepertinya alasan terbaik untuk bertahan.
"When you love someone, just be brave to say that you want him to be you "
Cinta akan selalu lebih tinggi dari pada harga dirimu.
Cinta akan selalu menang dari pada egoismu.
Lantas mengapa kau padamkan cinta hanya karena orang memandang begini atau pun begitu?
Cintai seseorang sebaik yang kau mampu.
Mendua ituu ga sekeren kelihatannya. Mendua merupakan bukti kau adalah seseorang yang pribadi dengan kelas rendahan.
Jadi, jangan hanya karena ingin terlihat "keren" , kita berubah menjadi pribadi "rendahan".

Cintai pasanganmu, seperti kau ingin dicintai.
Berjuang mendapatkan pasangan yg kau impikan juga bukan sebuah dosa- bagi wanita. Kau memang wanita, tp bukankah kau juga punya hak yang sama?
Lari, kejar dan tangkap apa yang bisa membuatmu bahagia.
Dan menyayangi seseorang dan berusaha menyakinkannya tidak berarti kau tidak punya harga diri.
Justru saat kita menyayangi seseorang dengan tulus, saat itulah kita berada pada titik yang paling berharga.

Cintai seseorang sebaik-baiknya hatimu. Sebanyak-banyak rasamu. cintai pasanganmu sebaik apa yang bisa kau lakukan untuk membahagiakannya. Itulah kualitasmu yang sebenarnya....

Hello,Bye!


Hai, selamat bertemu lagi...

Pada akhirnya, mau tak mau sepertinya bertemu denganmu adalah suatu keharusan kini.

Aku tak sanggup, jujurku.
Badan ini melemah,
Bahkan seperti ada ribuan kupu-kupu dalam perut ini yg menggelitik.
Rasanya, masih seperih yang dulu.

 
Hai, aku mengingatmu lagi.
Sepertinya kenangan enggan hilang dari hati.
Masih melekat terlalu erat. Hingga rasanya terlalu menyakitkan tiap mengingat smuanya.
Tentang kau yg dulu begini,
Tentang kau yg dulu begitu.
Tentang harusnya kita sekarang begini.
Tentang harusnya kita sekarang begitu.

Rasanya aku tak ingin bernafas lagi...
Saat akhinya mengakui bahwa memandang mu adalah hal yang palling maksimal yg dapat ku perbuat untukmu.
Bermimpi lebih pun sepertinya dosa.
 

Hai.. Aku belum lupa.
Bahkan sepertinya tiap ingatan tlah membatu.
Bagaimana kerap caramu menghapusku?
Ajari aku tuk melakukannya.

Dan Hai, selamat bahagia...
Bahagialah, karna itu harus.
Dan jika kelak kau tak bisa berbahagia,
Berpura-puralah...
Setidaknya biarkan "bahagia mu" itu tetap ku jadikan alasan untuk bisa melupakan KITA...
Setidaknya cukup jd alasan ku kini untuk tidak lagi mengucapkan "hai" padamu lagi... 
 Tahu Diri-Maudy Ayunda

Selasa, 12 Agustus 2014

Open When.....


Aku kini bersembunyi.
mengamati semua tentang mu dibalik payung gelapku.
memastikan harimu selalu dihiasi oleh pelangi.

aku akan terus bersembunyi....

Dentangan bel rumah pasti mengagetkanmu pagi ini.
namun aku rasa, bukan hal baru lagi semenjak pak pos mengantarkan surat pertamaku untukmu.
aku ingat, kerutan muncul dikeningmu. saat membuka dan membaca sepenggal kalimat di surat merah muda yang tak bernama itu.
"Hai, Terima kasih sudah mau membaca...."

sepenggal kalimat bodoh bukan ?
dan semenjak itu, pagimu slalu dihiasi oleh surat konyol dariku.

kadang hidupmu tak baik.
aku kerap melihatmu menggerutu kesal akan hal di sekitarmu.
ketika adikmu mengganggu acara televisi kesayanganmu mungkin.
atau ketika orang yang slalu kau temui itu tak memberi kabar.
aku selalu menyaksikannya dibalik sini.
dan kau tahu, bagaimana rasanya ketika tahu kau tidak tersenyum satu hari saja?
rasanya seperti kau tak punya juga alasan tuk tersenyum.

kadang, aku juga harus menyaksikanmu bahagia.
terutama ketika kau memeluk seseorang lain dengan cara yang hangat.
bahagia seperti itu benar-benar menyebalkan.
namun, kau selalu tahu disuratku, aku slalu berjanji untuk bahagia dengan cara bahagiamu.

dan disurat terakhirku pagi ini.
aku tak ingin mengganggumu lagi.
aku sudah punya cukup alasan untuk berhenti.
setidaknya aku tahu, kau telah menemukan "Pelangimu" sendiri.
dan kelak jika pelangi mu memudar, kau bisa membuka ulang semua surat-surat dariku.
karena akan tetap ada cinta di setiap tinta yang kugoreskan.
bahkan ketika saat terakhir aku menuliskan 
"Selamat Tinggal"
 

Sepaket RINDU


izinkan aku untuk merindukanmu
bahkan ketika sepertinya, merindukanmu  adalah sebuah dosa.

kita kembali melangkah, kini dengan tapak yang terpisah satu sama lain.
dan aku rindu hanya untuk  memastikanmu baik-baik saja ditempatmu.
apakah sebuah sapaan "apa kabar?" juga tak kau izinkan untuk kuucapkan ?
hai... kamu masa lalu !

punggung mu terlihat dingin kini.
meski tetap ada dorongan untuk memelukmu seperti dulu, tapi tetap saja,
aku hanya berani melakukannya dalam khayalku.
apakah punggung itu masih punya bau yang sama ?

melangkah di sini sendirian dengan kau yang ada dihadapanku.
langkah mu kian melaju. menjauh, dan mungkin suatu hari nanti akan menghilang.
aku, masih sibuk mengikuti jejak kaki yang kau tinggalkan.
mencoba mencari bekas yang mungkin masih tersisa tentang kita dimasa lalu.
dan kau tahu apa yang kutemukan ?
serpihan puzzle yang coba kau hilangkan di tiap langkahmu.

aku masih saja merindukanmu.
bahkan ketika aku slalu mencoba tuk menutup mata ku, dan berlari menjauh.
aku masih punya rindu terhadapmu.
rindu yang mungkin tak akan kembali pada pemiliknya lagi.
karena sepertinya, pemilik rindu ini sudah pergi dan tak ingin dirindukan olehku.


paket rindu ini hanya bisa menumpuk di depan pintu rumahmu sekarang.
aku memang sengaja meninggalkannya begitu saja disana.
aku tak ingin mengetuk pintumu lagi hanya karena sebuah paket Rindu yang kelak akan kau tolak.
dan kelak, jika kau membuka pintumu tanpa sengaja,
kau akan menemukan ribuan rindu tanpa nama yang ku alamatkan padamu.
dan biarkan saja rindu tak bernama itu tetap ada disana.
setidaknya biarkan aku selalu punya alasan untuk tetap merindukanmu seperti kemarin sebelum kita memutuskan untuk berhenti bersama.....

Senin, 04 Agustus 2014

Viliyanda's Day

Just think of happy thoughts, and you will fly-Peter Pan

mengenal mu mungkin belum separuh hidupku.
selalu berfikir dulunya, "apa ada manusia seribut ini?"
menertawakan hal bodoh yang dilakukan orang lain. dan kamu pasti masi ingat apa respon ku tiap kamu mulai meenrtawakan hal yang tidak lucu itu.

aku ingat pertemuan pertama kita, teman.
kamu dan temanmu yang pesek itu selalu menganggapku aneh.
dan sepertinya "Keanehan" yang menyatukan kita kini.

dan sekarang, hari bahagia mu tiba. satu tahun usiamu bertambah subuh ini.
lihat, kamu kini sudah bertambah tua. dan aku harap kedewasaan juga menyelimuti fikiranmu sekarang.
berhenti membuat hal konyol hanya karena ada sebuah masalah yang sebenarnya masi sanggup engkau selesaikan.
dunia tak langsung runtuh, kau hanya perlu menertawakan masalahmu, seperti yang slalu kau lakukan pada orang-orang.
dan berhenti bersikap sok kuat. mengakui bahwa kamu anak manja yang hanya pengen diperhatikan adalah hal yang baik, hanya saja berhenti bersikap kekanakan.
lari dari masalah adalah sifat anak usia 10 tahun.

mungkin perjalanan pertemanan ini tidak selalu berjalan dengan baik.
kadang kita saling mendiamkan
kadang kita juga saling menertawakan.
yang kuharap hanya kamu bisa menemukan apa yang hatimu inginkan.
menemukan hal yang selama ini kamu pertanyakan.

kadang aku tahu, kesalmu pasti ketika aku selalu memarahimu krn hal konyol yang kamu lakukan.
tapi maaf, aku tak ingin orang yang aku sayang  berada dalam salah yang berlarut-larut
mungkin perbedaan pendapat selalu ada, tp yakinlah, terkadang orang-orang yang disekitarmu ini, seperti aku contohnya, ingin memastikan mu tidak memilih yang salah.

dan yang kupunya pagi ini, cuma kata "Amin" buat mimpi-mimpi mu.
lebih dari itu, aku serahkan pada Tuhan, karena aku tahu, dia pasti memberkatimu menjadi pribadi yang lebih hebat dari sekarang.

selamat ulang tahun Viliyanda Agustiani br. Ginting...
Hidup ini pilihan, kamu harus pilih BAHAGIA.

Minggu, 03 Agustus 2014

"MIMOSA PUDICA"


"kamu lucu...."
"lucu? bagian apa yang terlihat lucu?"
"bagian dimana kamu terkadang bersikap jujur, namun terkadang kamu menutupinya. sama dengan tumbuhan putri  malu, ketika tersentuh, dia akan mengatupkan daunnya. namun ketika tidak, dia akan mengembang dengan sendirinya"


...............

percakapan konyol yang justru mengganggu pikiran malam ini. sikap saya di samakan dengan tumbuhan putri malu (mimosa pudica). Ya setiap dari kita pasti tahu bagaimana tumbuhan ini melindungi dirinya. dia mengatupkan daunnya ketika menerima rangsangan berupa sentuhan. saya jelas paham sekali pada tumbuhan ini, bukan karena saya disama-samakan- tapi karena dari dulu, sejak kecil, saya selalu gemar mengganggu tumbuhan satu ini. saya selalu beranggapan, mengapa tumbuhan ini mengatupkan daunnya, seperti ada yang hendak dilindunginya. padahal semua tahu, tumbuhan ini hanyalah tumbuhan liar yang saya rasa tidak memiliki apapun yang harus dijaga.-itu pemikiran saya dulu. dulu sekali ketika saya sendiri masih harus selalu membawa sapu tangan yang di kaitkan di kemeja seragam sekolah dasar saya.

pengamatan kecil saya dulu, baru dapat saya artikan setelah usia saya menginjak 23 tahun kurang 1 bulan. dan sepertinya tanpa sadar saya mengikuti prilaku si "tumbuhan" itu dalam bersikap. dan saya pun baru menyadarinya setelah diingatkan oleh seseorang tersebut.

saya mengakui sifat saya yang kata teman saya "lucu" ini. saya hanya tidak ingin "dimangsa". sehingga saya seperti membuat benteng pertahanan seperti itu. sama seperti tumbuhan putri malu yang tak ingin dimangsa oleh hewan, saya juga tak ingin disakiti. dan saya rasa semua orang akan membuat bentengnya sendiri agar tidak disakiti oleh pihak lain.
kata "aneh" bukan tidak sekali saya dengar untuk diri saya. dan entah mengapa saya selalu merasa senang menjadi "berbeda". bagi saya, "berbeda" membuat saya jauh lebih mudah untuk diingat. dan saya sangat suka untuk diingat. bukankah penghargaan tertinggi dari seorang manusia adalah seberapa lama dia di iingat oleh orang lain ? lantas kalau begitu menjadi berbeda adalah suatu keuntungan bukan ?. :)

Ada yang harus dilindungi oleh setiap manusia. dari setiap kita, juga banyak cara agar tidak "dimangsa". ada yang mungkin dengan berani menghadapinya. ada juga beberapa individu yang justru bersembunyi dan lari dari hal yang menakutkannya. dan ada juga sebagian orang, yang lebih memilih mengelabui orang yang hendak menyakitinya. bukan menghindar, namun bukan pula menghadapi. hanya saja ada beberapa orang yang berusaha membuat orang tidak dapat menebaknya. sehingga menyulitkan orang lain untuk menyakiti da. ya kira-kira seperti itulah cara saya melindungi saya. dengan bersikap berbeda. sama dengan tumbuhan putri malu yang setelah mengatupkan daunnya, tumbuhan ini tidak akan perna sama lagi seperti sebelum dia mengatupkan daunnya. dan bagi saya, begitulah hidup seharusnya. akan ada yang mengganggu, akan ada upaya untuk melindungi diri sendiri, dan setelah itu, kita akan belajar, kita akan berubah agar tidak ada lagi yang menyakiti kita. atau mungkin kita berubah menjadi pribadi yang berbeda. dan hidup ini akan selalu dihadapkan dengan banyak pilihan. menghadapinya, bersembunyi, ataukah justru menyesuaikan dengan hidup yang selalu bergerak dinamis. itu tergantung kita.

dan bagaimana pun cara kita melindungi kelemahan kita, saya rasa itu menunjukkan bahwa "rasa sakit" masih jadi satu hal yang paling manusia takuti. Ketakutan terbesar dari seorang manusia bukan pada saat dia harus kehilangan orang yang dia sayangi ataupun saat dia harus kehilangan nyawanya sendiri.. ketakutan terbesar dari seorang manusia adalah rasa "sakit" yang diciptakan oleh orang yang sudah ia percayai.