Selasa, 12 Agustus 2014

Sepaket RINDU


izinkan aku untuk merindukanmu
bahkan ketika sepertinya, merindukanmu  adalah sebuah dosa.

kita kembali melangkah, kini dengan tapak yang terpisah satu sama lain.
dan aku rindu hanya untuk  memastikanmu baik-baik saja ditempatmu.
apakah sebuah sapaan "apa kabar?" juga tak kau izinkan untuk kuucapkan ?
hai... kamu masa lalu !

punggung mu terlihat dingin kini.
meski tetap ada dorongan untuk memelukmu seperti dulu, tapi tetap saja,
aku hanya berani melakukannya dalam khayalku.
apakah punggung itu masih punya bau yang sama ?

melangkah di sini sendirian dengan kau yang ada dihadapanku.
langkah mu kian melaju. menjauh, dan mungkin suatu hari nanti akan menghilang.
aku, masih sibuk mengikuti jejak kaki yang kau tinggalkan.
mencoba mencari bekas yang mungkin masih tersisa tentang kita dimasa lalu.
dan kau tahu apa yang kutemukan ?
serpihan puzzle yang coba kau hilangkan di tiap langkahmu.

aku masih saja merindukanmu.
bahkan ketika aku slalu mencoba tuk menutup mata ku, dan berlari menjauh.
aku masih punya rindu terhadapmu.
rindu yang mungkin tak akan kembali pada pemiliknya lagi.
karena sepertinya, pemilik rindu ini sudah pergi dan tak ingin dirindukan olehku.


paket rindu ini hanya bisa menumpuk di depan pintu rumahmu sekarang.
aku memang sengaja meninggalkannya begitu saja disana.
aku tak ingin mengetuk pintumu lagi hanya karena sebuah paket Rindu yang kelak akan kau tolak.
dan kelak, jika kau membuka pintumu tanpa sengaja,
kau akan menemukan ribuan rindu tanpa nama yang ku alamatkan padamu.
dan biarkan saja rindu tak bernama itu tetap ada disana.
setidaknya biarkan aku selalu punya alasan untuk tetap merindukanmu seperti kemarin sebelum kita memutuskan untuk berhenti bersama.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar