Minggu, 03 Agustus 2014

"MIMOSA PUDICA"


"kamu lucu...."
"lucu? bagian apa yang terlihat lucu?"
"bagian dimana kamu terkadang bersikap jujur, namun terkadang kamu menutupinya. sama dengan tumbuhan putri  malu, ketika tersentuh, dia akan mengatupkan daunnya. namun ketika tidak, dia akan mengembang dengan sendirinya"


...............

percakapan konyol yang justru mengganggu pikiran malam ini. sikap saya di samakan dengan tumbuhan putri malu (mimosa pudica). Ya setiap dari kita pasti tahu bagaimana tumbuhan ini melindungi dirinya. dia mengatupkan daunnya ketika menerima rangsangan berupa sentuhan. saya jelas paham sekali pada tumbuhan ini, bukan karena saya disama-samakan- tapi karena dari dulu, sejak kecil, saya selalu gemar mengganggu tumbuhan satu ini. saya selalu beranggapan, mengapa tumbuhan ini mengatupkan daunnya, seperti ada yang hendak dilindunginya. padahal semua tahu, tumbuhan ini hanyalah tumbuhan liar yang saya rasa tidak memiliki apapun yang harus dijaga.-itu pemikiran saya dulu. dulu sekali ketika saya sendiri masih harus selalu membawa sapu tangan yang di kaitkan di kemeja seragam sekolah dasar saya.

pengamatan kecil saya dulu, baru dapat saya artikan setelah usia saya menginjak 23 tahun kurang 1 bulan. dan sepertinya tanpa sadar saya mengikuti prilaku si "tumbuhan" itu dalam bersikap. dan saya pun baru menyadarinya setelah diingatkan oleh seseorang tersebut.

saya mengakui sifat saya yang kata teman saya "lucu" ini. saya hanya tidak ingin "dimangsa". sehingga saya seperti membuat benteng pertahanan seperti itu. sama seperti tumbuhan putri malu yang tak ingin dimangsa oleh hewan, saya juga tak ingin disakiti. dan saya rasa semua orang akan membuat bentengnya sendiri agar tidak disakiti oleh pihak lain.
kata "aneh" bukan tidak sekali saya dengar untuk diri saya. dan entah mengapa saya selalu merasa senang menjadi "berbeda". bagi saya, "berbeda" membuat saya jauh lebih mudah untuk diingat. dan saya sangat suka untuk diingat. bukankah penghargaan tertinggi dari seorang manusia adalah seberapa lama dia di iingat oleh orang lain ? lantas kalau begitu menjadi berbeda adalah suatu keuntungan bukan ?. :)

Ada yang harus dilindungi oleh setiap manusia. dari setiap kita, juga banyak cara agar tidak "dimangsa". ada yang mungkin dengan berani menghadapinya. ada juga beberapa individu yang justru bersembunyi dan lari dari hal yang menakutkannya. dan ada juga sebagian orang, yang lebih memilih mengelabui orang yang hendak menyakitinya. bukan menghindar, namun bukan pula menghadapi. hanya saja ada beberapa orang yang berusaha membuat orang tidak dapat menebaknya. sehingga menyulitkan orang lain untuk menyakiti da. ya kira-kira seperti itulah cara saya melindungi saya. dengan bersikap berbeda. sama dengan tumbuhan putri malu yang setelah mengatupkan daunnya, tumbuhan ini tidak akan perna sama lagi seperti sebelum dia mengatupkan daunnya. dan bagi saya, begitulah hidup seharusnya. akan ada yang mengganggu, akan ada upaya untuk melindungi diri sendiri, dan setelah itu, kita akan belajar, kita akan berubah agar tidak ada lagi yang menyakiti kita. atau mungkin kita berubah menjadi pribadi yang berbeda. dan hidup ini akan selalu dihadapkan dengan banyak pilihan. menghadapinya, bersembunyi, ataukah justru menyesuaikan dengan hidup yang selalu bergerak dinamis. itu tergantung kita.

dan bagaimana pun cara kita melindungi kelemahan kita, saya rasa itu menunjukkan bahwa "rasa sakit" masih jadi satu hal yang paling manusia takuti. Ketakutan terbesar dari seorang manusia bukan pada saat dia harus kehilangan orang yang dia sayangi ataupun saat dia harus kehilangan nyawanya sendiri.. ketakutan terbesar dari seorang manusia adalah rasa "sakit" yang diciptakan oleh orang yang sudah ia percayai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar