Rabu, 07 Februari 2018

FASE (2)

Aku menulis karena aku tahu tak akan banyak kata yang mampu aku ucapkan untuk mewakili setiap rasa yang aku alami saat ini. 
Aku menulis karena aku tahu, aku kerap kesulitan menjelaskan apa yang ada dipikiranku. 
Aku kesulitan menjelaskan rasanya "sedih"
Aku kesulitan menjelaskan rasanya "kecewa"
Aku kesulitan menjelaskan rasanya "marah"
Aku menulis karena aku tahu, bahwa hanya dengan tulisan, aku mampu mengekspresikan apa yang tak dapat aku sampaikan.
Aku menulis karena aku tahu, jika tidak aku ungkapkan kelak aku hanya akan hancur lebih dari ini.

Dengan menulis, aku hanya berharap dapat menarik satu persatu benang kusut yang tengah terpintal di kepalaku. Mengurainya mungkin membuatku dapat berfikir lebih jernih. Menuliskannya lebih memudahkanku daripada membicarakannya.
Karena terkadang ada banyak hal yang tak mampu dijelaskan lewat kata kata.

Aku menulis kali ini,
karena aku sadar tak akan banyak orang yang dengan senang hati menjadi pendengar tanpa menghakimi.


Jakarta, 7 Februari 2018

Tadi malam, untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun, aku jatuh dalam tangisku.
menerima kabar yang tak mengenakkan tentu siapapun tak akan ada yang mau.
tapi sepertinya, kabar seburuk apapun ditutupi, pasti akan sampai ketelinga juga.
Bagaimana aku harus mulai menceritakannya, bagaimana pula nanti aku harus menyelesaikannya.
Aku sama sekali tak tahu.
sepanjang malam yang kulakukan hanya mengucapkan kata "Maaf"
entah pada siapa, entah untuk apa...

pernah seperti itu ?
seperti semua hal yang salah didunia ini adalah karena ketidakmampuanmu sebagai manusia.
pernah seperti itu ?

sepanjang tadi, otakku terus berputar,
dimana yang salah, dimana yang salah, dimana yang salah...
lucu ya.... 
bahkan aku tak punya kata lain yang bisa aku fikirkan. 
seakan otakku hanya menerima 3 kata tersebut "dimana yang salah?"

Amarahku belum reda namun kini ditambah dengan amarah yang baru.
kecewaku belum hilang namun kini ditambah dengan kecewa yang lebih lagi
bukankah aku hanya manusia yang boleh terlihat tidak baik baik saja ??
lantas mengapa aku terpaksa tak boleh bersedih ?
mengapa semua bersandar pada aku yang sendiri saja masih mencari tempat untuk berpegang?


aku ingin lari....!!
tutup telinga dengan semuanya.
aku ingin pergi, 
jauhh... dan amnesia 
aku ingin menjadi normal
tak bisakah ?
sesulit itukah menjadi wanita yang biasa biasa saja ?
aku ingin tidur....







2 komentar: