Senin, 19 Februari 2018

PERENUNGAN



Ada satu hari dimana kita merasa sangat lelah. 
Sepertinya hari itu, alam semesta tak berpihak pada kita.
Setiap langkah yang dijalani semakin membawa kita jauh kedalam keraguan. 
Setiap waktu yang terlewati semakin membawa kita jauh kedalam penyesalan. 

Ada satu hari dimana kita benar benar merasa berhenti. 
Hanya ingin menutup mata dan kemudian bangun disatu masa lain,
dimana ada bahagia yang ditemukan. 
Nyatanya, tak pernah terjadi. 
Kita akan tetap slalu bangun dalam kondisi yang justru tidak lebih baik dari sebelumnya.

Ada masa, dimana kita hanya ingin bersandar sepanjang hari. 
Merasa lelah bahkan hanya untuk berbagi.
Hanya duduk diam berharap dunia tahu bahwa kita sedang memikul sesuatu yang berat. 

Kadang kita juga kerap berteriak. 
Melantangkan semua keluh yang bisa disampaikan, hanya untuk sebuah tepukan di pundak
dan sebait kalimat penenang seperti "Tenanglah, semua akan baik baik saja". 

Namun, meski semua tangan telah menggandeng. 
Banyak bahu yang dijadikan sandaran. 
Hingga banyak kata yang menguatkan,
Ternyata tak pernah cukup untuk menentramkan batin.

Pernah bukan,
Menjadi begitu kesepian ditengah keramaian ?
Menjadi bisu ditengah percakapan ?
Lantas apa yang salah ?
Tanyamu pasti, tanyaku pula. 

Berlari sejauh apapun, 
Dicari kemana pun,
Tak akan pernah ada kepuasan. 

Aneh bukan? 
Yang ada malah beban yang memimpin.
Semakin kusut benang. 
Dan tanya semakin terbentang,

Apa yang salah?
...........

Mungkin kita lupa, 
Manusia hanya sementara. 
kita kerap lupa,
Manusia juga tidak sempurna.
Lantas mengapa bersandar pada hal-hal yang justru sama lemahnya dengan kita?
Yang sama bimbangnya dengan kita?
Yang tidak lebih baik dari kita?

Bahu yang kau sandari tak lebih kokoh dari bahumu sendiri. 
Dia juga bisa saja merasa lelah dan ambruk begitu saja. 

Tangan yang kau genggam tak lebih hangat dari tanganmu sendiri. 
Dia juga bisa saja merasa bosan dan kemudian melepaskan begitu saja. 

Sepertinya kita kerap salah bersandar. 
Salah berharap, dan salah menggenggam.
Mungkin karena kita sedemikian manusianya. 
Dan lucunya, manusia akan tetap selalu merasa bisa melewati segalanya sendirian.
Dan lucunya lagi, akupun slalu begitu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar