![]() |
Saya kerap hanya mampu berdiam di suatu sudut hanya karna saya sedang jatuh cinta.
Saya juga bukan seorang yang religius.
Untuk makan saja saya kerap lupa untuk berdoa.
Tp untuk satu ini, saya tidak bangga. Saya hanya mengatakan yang sejujjurnya. Dan saya sedang berusaha setiap hari untuk semakin dekat dengan Tuhan saya. Caranya mungkin sedikkit berbeda, tp itu cara saya agar saya tahu maunya Dia pada saya.
Lantas, apa hubungan cinta dan keimanan seseorang ?
entahlah.. Saya justru sedang mencari tahu. Kan saya td sudah bilang, saya buruk uuntuk keduanya.
Yang saya tahu, suka sayang dan cinta itu butuh ketulusan. Itu yang diajarkan bapak saya tadi malam kala dia mencoba menasehati saya tentang pasangan hidup.
"Sayang itu tulus, tanpa ada niat sedikitpun uuntuk menyakiti, dan bersama dia, kau bisa menjadi diri mu sendiri tanpa takut dia akan meninggalkanmu"
" Dia tak akan meminta mu lebih dari apa yg bisa kamu lakukan. Karna dia memang menyayangimu. Tak akan ada nafsu didalamnya, yang ada hanya cara bagaimana untuk menjaga"
Lalu muncul pertanyaan dibenakku.
"Masi ada sayang setulus itu ?"
Lah, lantas tentang hal-hal religius ? Apa hubungannya?
Setahu saya, iman itu juga tentang ketulusan.
Tentang bagaimana memaafkan
Tentang bagaimana mendoakan
Dan tentang bagaimana memberi.
Berarti itu sama dengan cinta dong. Cinta juga berbicara tentang itu bukan ?
Ya menurut saya sih begitu. Cinta itu lahir dari Tuhan. makanya ketika itu dikatakan cinta , keduanya akan saling terkait.
Lahh, lantas pertanyaan berikutnya, jika cinta itu berasal dari Tuhan. Mengapa ada orang yang tersakiti ? Bukankah yang semua berasal dari Tuhan itu selalu baik adanya ?? -
Uhm.. Lihat, betapa saya sedang mencoba menjawab pertanyaan yang sedang saya ajukan sendiri...
Dan jika memang itu "cinta" maka tidak akan ada yang tersakiti. Tp kketika masih ada luka yang tergores, maka itu bukan "cinta".
Itu hanya suatu perasaan yang "DISAMAKAN" ataupun "Dikira-kira" Cinta oleh kita manusia.
Cinta itu tak segampang mengucapkan kata " i love u"
Namun tak serumit rumus "E=MC2"
Makanya saya lebih senang menggunakan kata "kasih"
Cinta sepertinya terlalu kompleks dimengerti dan dilakukan.
Kasih=memberi
Cinta=kasih=memberi.
Intinya adalah masalah memberi, bukan menerima.
Memaafkan bukan dimaafkan.
Mendoakan bukan didoakan.
Sanggupkah kita?
Sepertinya tak akan ada yang sanggup. Karena semua pasti menginginkan balasan dari semua pemberian.
Saya selalu bilang,
"Lebih baik jatuh cinta sendiri, dari pada saling jatuh cinta namun kita hanya saling menyakiti"
Saya mengatakannya hanya karna satu hal, "saya terlalu takut disakiti dan saya terlalu gampang memberikan maaf"
Hal itu yang membuat saya kerap dilukai.
Dan hingga saya sampai di satu kesimpulan, lebih baik saya jatuh cinta sendirian...
Saya bebas mencintainya
Saya bebas mengasihinya
Saya bebas mendoakannya tanpa saya perlu khawatir suatu waktu dia akan meninggalkan saya.
Saya ini terlalu pengecut untuk merasakan sakit.
Padahal ya seharusnya itulah konsekuensi orang jatuh cinta pada manusia.
Kasih sempurna itu milik Tuhan
Sedangkan saat kita bersandarnya pada manusia ya tentu hanya akan membawa kkekecewaan ...
Terkadang, kita sebagai manusia sering berdoa "Tuhan, aku mau dia" atau "Tuhan, beri petunjuk jika dia yang terbaik"
Aku juga pernah melakukannya. Dan setelah aku berdoa seperti itu, aku lantas menutup mata, kuping bahkan hatiku.
Aku mengabaikan tanda-tanda kecil yang coba tuhan sampaikan.
Aku mencoba "membenarkan" mau ku dan mengabaikan mau Tuhan.
Hahahha saya manusiawi sekali ya dan saya tidak malu mengakuinya.
Itu lah yang tadi saya kkatakan bahwa cinta dan keimanan seseorang itu kerap seiring sejalan..
Ketika kita sudah paham mau Tuhan, tentu saja kita juga kan lebih mudah menemukan cinta yang dimau Tuhan. Bukan di mau manusia.
Coba kita diam dan renungkan, tanda" apa yang kerap Tuhan kasih untuk mengingatkan bahwa dianya kita itu bukan yang terbaik.
Mungkin, saat satu pihak yang hanya mengalah..
Mungkin satu pihak yang hanya menunggu.
Mungkin tangis lebih lama dari tawa
Mungkin semua hal yang sebenarnya menyakitkan namun kita pura" bahagia hanya krn kita takut kehilangan diaanya kita ..
Yahh, dari sekian tandaa" yang coba tuhan katakaan. Sepertinya jarang kita langsung mengetahuinya. Biasanya setelah jatuh, sakit, berdarah, kita baru sadar bahwa jalan yang kita lewati teRnyata salah...
Dan saat kita luka, jalan yang terbaik ya memaafkan sipemberi luka. Kemudian mengobati luka itu dan melanjuttkan kehidupan.
dan saat kita melihat org lain membuat luka pada org lain sementara kita bisa tuk menegurnya, lakukan lahh!
Jangan izinkan org lain merasakan sakit yang sudah kamu rasakan.
Yaaa, "kasih" didirimu akan menentukan kualitas mu memperlakukan orang lain. Saya pun begiitu,
Makanya setiap hari saya slalu mencoba mendengarkan maunya Tuhan pada saya. Saya sudah pernah Tutup kuping yang kemudian berakhir pada luka. Dan saya tak mau hal itu terulang lagi.
Dan saya juga tak ingin orang lain merasakan luka yang seperti atau hampir atau bahkan sama dengan saya.
Memaafkan sudah dan harus saya lakukan tuk menyembukan diri saya sendiri. Sisanya saya biarkan Tuhan yang membalutnya dengan kasih sehingga ttak ada amarah didalamnya. Dan bersyukur sepertinya ucapan yang memang harus diucapkan. Setidaknya saya tahu, satu dari orang yang tidak baik dihidup saya sudah dijauhkan oleh Tuhan.
Karena kasih Tuhan, tak ingin kita anak-anakNya tidak bahagia.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar