![]() |
menemukanmu-membawamu pulang-kemudian kita kan mengawali hari bersama, kelak |
hujan pada akhirnya akan membawa pada ketenangan. meneduhkan dari panasnya alam, dan mendamaikan dari kegundahan hati~anas
barusan update status mengenai hujan. "aku suka hujan seperti aku suka dia" tulisku di account itu. lalu seorang teman bertanya "masih ??.....blablabla.. hujan itukan identik dengan malam, malam itu dingin, dan aku benci dingin.."
hmm.. kalau aku bisa menganalogikannya, hujan itu adalah sumber kehidupan, sumber berkat, sumber ketenangan. bagaimana tidak ? makhluk mana yang tidak mebutuhkan air ? hujan juga bisa menghasilkan senyawa alam yang jika menyentuh bumi akan menghasilkan bau yang khas yang sangat menenangkan. hujan itu menyenangkan.
dan malam, malam itu adalah sebuah akhir dari sebuah hari. dimana kita akan kembali kerumah. pulang ketempat dimana akan selalu ada orang yang selalu menunggu kita~di rumah. pada malam hari kita berkumpul, melepas segala kepenatan disiang hari. malam akan selalu terasa lebih dingin dibandingkan siang. bagaimana tidak?? Tuhan tau semuanya harus pada tempat dan porsi yang pas. dia tidak ingin kita mengakhiri hari dalam kondisi yang tidak menyenangkan. yang kita perlukan untuk melengkapi malam yang sudah sempurna hanyalah sebuah selimut.
sebuah selimut yang hangat, yang cukup tebal untuk menghangatkan, namun mampu tetap menyejukkan kala alam tidak bersahabat dengan kita.
sebuah selimut yang tetap menunggu kita pulang pada malam hari. menunggu rapi diatas tempat tidur. menunggu untuk digunakan. dia siap untuk menyelimuti hati yang kedinginan. memberikan kehangatan yang cukup nyaman untuk mengiringi tidur kita.
sebuah selimut yang hangat, yang cukup tebal untuk menghangatkan, namun mampu tetap menyejukkan kala alam tidak bersahabat dengan kita.
sebuah selimut yang tetap menunggu kita pulang pada malam hari. menunggu rapi diatas tempat tidur. menunggu untuk digunakan. dia siap untuk menyelimuti hati yang kedinginan. memberikan kehangatan yang cukup nyaman untuk mengiringi tidur kita.
kita selalu membutuhkan selimut, kadang untuk menutupi wajah kala takut melanda saat petir menyapa malam.
mendekap erat selimut, menghilangkan segala ketakutan yang ada. dia memberikan kenyamana yang ekstra.
terkadang, kita menangis pula dibalik selimut. dia menutupi air mata kita. menghapusnya secara tidak langsung. hingga akhirnya dia rela membiarkan dirinya tetep basah saat kita akhirnya telah pulas tertidur karena kelelahan menangis.
mendekap erat selimut, menghilangkan segala ketakutan yang ada. dia memberikan kenyamana yang ekstra.
terkadang, kita menangis pula dibalik selimut. dia menutupi air mata kita. menghapusnya secara tidak langsung. hingga akhirnya dia rela membiarkan dirinya tetep basah saat kita akhirnya telah pulas tertidur karena kelelahan menangis.
dan selimut sama dengan seseorang yang kan nantinya jadi orang terakhir dalam malam kita. menjaga dalam kehangatan, dan memberikan sebuah kenyamanan dari setiap kegusaran yang diberikan hidup.
orang terakhir yang kan melihat kita terpejam, dan kan slalu jadi orang yang pertama melihat kita terbangun.
orang terakhir yang kan melihat kita terpejam, dan kan slalu jadi orang yang pertama melihat kita terbangun.
seperti selimut, diakan rela pundaknya dibasahi oleh tangis kita, namun dengan sigap kan menghapus air mata dari pipi kita.
seperti selimut yang kan tetap setia menunggu kita pulang, dia juga begitu.
menunggu kita untuk dihangatkannya dalam pelukannya.
menunggu kita untuk dihangatkannya dalam pelukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar