![]() |
i am who i am TODAY because of the choices i made YESTERDAY-EleanorRoosevelt |
-sometimes you make choices and choices make you-
Hari ini cuaca tengah buruk. begitu panas diluar sana. matahari kelihatan begitu bahagia dengan pancaran panas yang ia miliki. sudah memasuki musim penghujan sebenarnya tapi jangankan hujan, awan gelap saja terlihat segan mampir dikota ini.
cuaca yang buruk ternyata membuat hati ini memburuk juga. entahlah, sepertinya saya saja yang begitu jahat selalu menyalahkan cuaca tiap merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. padahal cuaca tidak salah apa-apa toh. dia hanya berlaku sesuai dengan takdir saja. masalah hati sebenarnya ya saya sendiri yang buat. ahhh sudahlahhh....
Dari kemarin, suasana hati saya tidak begitu baik. padahal tidak banyak melakukan aktifitas. bahkan beberapa pekerjaan rumah sengaja saya tinggalkan karena mengikuti kemauan hati yang ingin tidur seharian. bangun tadi pagi, alhasil mata sebelah kiri saya bengkak dan memerah. kata mama kebanyakan tidur. ya terserahlah, mau bengkak atau tidak saya pun tetap tidak perduli juga. toh saya hari ini tidak kemana-mana. saya ingin dirumah.
pasti ada alasan dari kemalasan saya kemarin. dan memang ada. sebuah hal yang sampai sekarang masih jadi pikiran dan benar-benar mempengaruhi hati.
bagaimana ketika kamu dituntut untuk memilih? ya akan terasa gampang jika pilihan tersebut memang pilihan yang cukup mudah untuk dipilih. lalu bagaimana jika sebaliknya? pilihan yang tersajikan merupakan dua hal yang tak bisa kamu tinggalkan salah satunya namun tak akan pernah bisa berjalan berdampingan. bagaimana kamu akan memilihnya?
menggunakan koin kemudian melemparkan ke udara. pilihan yang keluar merupakan pilihan yang diambil, begitu ? ahhh seandainya bisa. akan kulakukan pada semua koin yang saya punya di kantong celana. tapi semuanya tak sesederhana itu.
mungkin salah ku yang memulai sebuah hal yang saya tahu sendiri pada akhirnya saya akan merasa kesulitan untuk mengakhirinya.
saya hanya ingin semua merasa senang. namun sepertinya yang terjadi saya hanyalah menunda kesedihan. mungkin sekarang terlihat bahagia, namun kelak pasti akan ada yang terluka. kalau bukan dia, pasti mereka. mungkin saya juga akan terluka jauh lebih banyak dibandingkan mereka. tapi saya yang punya hati. akan jauh lebih gampang untuk menyembuhkan hati sendiri dibandingkan harus menyembuhkan hati orang lain.
"ahh, bagaimana mungkin Dia menghadirkan pilihan yang begitu menyulitkan seperti ini". itu pikirku setiap merasa lelah mencari jawaban dan mulai menyalahkan Dia. saya ternyata begitu takut terlalu berdosa kepadanya dan takut tidak terlihat bersyukur.
saya hanya takut terlalu menyalahkan Dia. saya tidak mau menambah dosa hanya karena masalah seperti ini. toh saya yang membuat keputusan kemarin. dan saya juga tahu, pada akhirnya akan ada pihak yang menuntut saya untuk memilih. saya hanya sedang merasa bingung.
"hei Tuhan, hamba mu ini sedang labil, tak bisakah Kau langsung saja memberi jawabannya? tak perlulah membuatku harus memilih. pilihan yang tersajikan itu, keduanya sangat kusayangi dan aku tak mau juga keduanya terluka"
***
kita kerap seperti ini bukan? berada pada satu jalan namun tiba-tiba terhenti karena di depan terbentang banyak arah jalan. mungkin jalan yang ada dilengkapi dengan petunjuk tentang apa yang ada didalamnya. ada pula jalan yang sama sekali tidak memiliki papan penunjuk. namun kita sebagai manusia harus tetap berjalan. mungkin kita terlalu percaya pada papan yang mengatakan "jalan Pintas" hingga pada akhirnya bukannya kita dapat cepat sampai, yang ada justru hanya berputar-putar. kadang pula kita memilih jalan yang dilalui banyak orang. kita merasa jika orang-orang saja mampu lewat, kita juga pasti bisa. tanpa sadar kemampuan kita tidak cukup pantas untuk melewati jalan tersebut. kita memang diharuskan untuk memilih. tak mungkin kita mundur kemudian memutar arah. karena jalan yang ada dibelakang kita sudah terputus. kita memang harus terus berjalan dan harus terus memilih.
terkadang kita juga kerap menyesal dengan jalan yang kita pilih.
"ah, harusnya aku pilih yang itu" atau "sial! kenapa jadi seperti ini ?" selalu akan muncul tiap kita menemukan jalan yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
saya juga selalu seperti itu. buktinya sekarang ketika pilihan-pilihan baru datang kerap saya mulai menyesal mengapa tidak memilih pilihan yang sebelumnya. manusia ya memang seperti itu. hanya ingin berada dijalur yang aman dan takut menghadapi kenyataan.
yahh, mungkin saya juga belum menemukan pilihan yang harus saya ambil tentang masalah saya . tadi ketika saya menulis ini semua saya mulai menyadari, akan ada hal-hal yang tak perlu dipikirkan. cukup jalani saja. perjalananmu yang akan membawamu pada jawaban yang paling pas menurut kadar Tuhan. mungkin pilihan yang terpilih nantinya akan membawa luka pada semua pihak. tapi Tuhan ingin menunjukkan keajaibannya pada saat itu. mungkin Tuhan inginkan orang-orang belajar untuk menerima luka dari pilihan yang aku buat. mungkin juga Tuhan ingin saya juga belajar untuk menentukan pilihan dan mulai untuk berhati-hati pada tiap pilihan ku.
yaa.. Tuhan sedang mengajari saya untuk menjadi wanita dewasa. wanita yang pada akhirnya siap atau tidak harus mempertanggung jawabkan semua pilihan yang aku ambil.
ya Tuhan sedang mengajari saya, untuk bisa menentukan pilihan sendiri. yang tidak lagi mengambil pilihan berdasarkan apa kata orang, melainkan karena sudah mampu mempertimbangkan baik dan buruknya pilihan tersebut.
ya, Tuhan tengah mengajari saya tuk menjadi Wanita, bukan tuk menyesali Pilihan yang kemudian nangis dipojokan kamar karena pilihannya tidak sesuai dengan yang kuharapkan melainkan belajar untuk menerima semua pilihan yang telah terjalani. dan kelak jikalau saya terluka karenanya, tak akan ada lagi anas yang menangis dan tak akan ada lagi doa penyesalan yang sampai ketelinga Tuhan.
Go..Go.. Hwaiting !!!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar