Rabu, 22 Mei 2013

Si kecil

semua orang pada akhirnya berubah berubah menjadi apa, tergantung bagaimana hidup menempahnya. itu sih menurutku. dan aku sendiri pada akhirnya menyadari mulai banyak yang berubah dari aku dalam kurun waktu hampir setengah tahun ini. bisa nebayangin, aku dulu anak yang gak pernah nangis, justru sekarang bisa setiap malam sembunyi dibalik selimut hanya agar tidak ketahuan tengah menangis oleh sibapak. berubah jadi cengeng kali ya aku ini *tepokjidat*

aku dulu anaknya juga orang yang paling cuek seantero dunia dan akhirat. gak pernah ngeh klo sedang diejek, slalu mikir positif klo orang orang lagi bercanda. semua hal ga pernah dimsukin kehati. nah sekarang ini ? kadang saja aku bingung lihat tingkahku yang entah kenapa berubah jadi orang yang paling sensitif sedunia. seakan-akan tiap hari sedang masa PMS -_-" . hal kecil bisa bikin tersinggung berhari-hari. dicuekin aja bisa mikirnya yang lain-lain. yahhh... kadang perubahan seperti ini yang gak mengenakkan. perubahan yang merugikan hati. *sigh....

 

tadi malam dapat kabar kalau ponakan ku ditabrak mobil. reaksi pertama waktu ngedengernya nangis sejadi-jadinya. mikirnya udah jauh, seakan-akan ponakanku ini sampai gimana gitu. Puji Tuhan, cuma lecet dan ada sedikit retak yang tidak membahayakan. mungkin reaksiku lebay sih, tapi ya entah kenapa, aku hanya takut.

untuk sekarang, aku menjadi anak yang paling penakut sedunia. mungkin karena aku sudah pernah kehilangan itu sehingga untuk sekarang aku terlalu takut menyaksikan kehilangan-kehilangan lagi. kehilangan -kehilangan itu seperti mengambil setiap jiwaku yang dibawa entah kemana, sehingga aku merasa aku kemudian berubah menjadi orang yang bukan aku.

yah, setidaknya kondisi ponakan ku ini sudah membaik. bahkan sangat baik ditengah lecet-lecet ditubuhnya.

ada yang lucu sewaktu aku menjenguknya semalam. begitu aku datang, wajahnya langsung memelas minta diperhatikan, kemudian dengan polosnya dia menunjukkan semua luka-luka yang didapatnya, intinya sih seperti dia sedang memamerkan luka-lukanya. "lihat, aku punya luka aunty" sedetik aku tersenyum melihat tingkahnya. bagaimana anak sekecil ini sanggup seperti ini ya? kalau aku jadi dia, aku pasti sudah nangis semalaman. ketika dia merasa bahwa semua orang sudah tidak lagi memperhatikannya, dia kemudian menangis, merengek. aku sih dengan polosnya bilang "sayang, kita foto-foto mau ?" dan tebak apa reaksinya? dia yang tadinya tidur sambil menangis, langsung bangkit dan berhenti menangis "ayok foto Aunty" katanya cepat.  

 

 

kebayang ga si kecil ini baru aja tabrakan ?


dan ini lah hasilnya, seakan lupa dengan sakit yang dia keluhkan dia bergaya. setelah foto selesai, dia kembali menangis. hahahaha aku cuma tersenyum melihatnya. yah, setidaknya aku masih bisa memeluknya saat ini, aku masih bisa melihat dia bertingkah seperti ini. setidaknya aku tidak kehilangan lagi.


pengen aku seperti dia, sesakit apapun setidaknya dia menyempatkan dirinya sendiri untuk tersenyum. karena akhir-akhir ini aku sepertinya lupa tuk tersenyum. bahkan untuk diriku sendiri. dan sepertinya si kecil ini memberiku banyak pelajaran buat melupakan hal sakit dan kembali menertawakan diri sendiri. hal yang jauh sudah lama ku tinggalkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar