![]() |
Jika sebuah sayang pernah terucap. ragu manapun tak akan mampu menggeser. itupun jika benar itu sebuah sayang-A |
Ceritaku bermula dari sini.
Dari sebuah hati, yg terlanjur di jatuh cintai.
Entah sejak kapan rasa itu bersemayam, yg ku tahu. Aku sudah menyayanginya.
Dari sebuah hati, yg terlanjur di jatuh cintai.
Entah sejak kapan rasa itu bersemayam, yg ku tahu. Aku sudah menyayanginya.
Cerita kita pun dimulai.
Ada aku,
Ada kamu,
Dan semua kisah tentang kita.
Yg terkadang kita luput. Kita menyisakan satu tempat buat dia, sang sahabat.
Cerita kita mengalir.
Seperti air yg tergenang dan berakhir ke hilir. Kelak kita juga berharap bertemu di ujungnya.
Ada aku dan kamu. Kita mengikat janji.
Seperti air pula, yg mungkin belok ke kanan atau kekiri, sejauh apapun dia akan tetap bertemu dengan hilir.
Bukan kah kita juga menginginkannya?
Sejauh apapun kita berlari, kita hanya akan berakhir pada pelukan satu sama lain.
Sepertinya itu mimpi kita. Bukan aku atau bukan kamu. Tetapi kita...
ya, kita lupa.
Ada celah di lorong hati tanpa kita sadari.
Ada lubang, yg lupa untuk ditambal..
Kita kerap lupa mengisinya.
Kita yg mengijinkannya masuk.
Sang sahabat, sepertinya hadir menjadi sebuah objek yg tak pernah kita sadari.
Sang sahabat,
Itu pekikmu...
Tetap menggenggamnya dengan tangan yg kau gunakan tuk memelukku.
Sang sahabat,
Itu katamu...
Tetap menatapnya dengan mata yg kau gunakan tuk menatapku.
Sang sahabat, itu dia...
Tetap bersamanya denga semua waktu yg seharusnya kau sediakan buatku.
Aku sudah pernah katakan bukan, cintai aku seutuhnya.
Bukan dengan setengah, atau seperempat dr hatimu.
Ada aku,
Ada kamu,
Dan semua kisah tentang kita.
Yg terkadang kita luput. Kita menyisakan satu tempat buat dia, sang sahabat.
Cerita kita mengalir.
Seperti air yg tergenang dan berakhir ke hilir. Kelak kita juga berharap bertemu di ujungnya.
Ada aku dan kamu. Kita mengikat janji.
Seperti air pula, yg mungkin belok ke kanan atau kekiri, sejauh apapun dia akan tetap bertemu dengan hilir.
Bukan kah kita juga menginginkannya?
Sejauh apapun kita berlari, kita hanya akan berakhir pada pelukan satu sama lain.
Sepertinya itu mimpi kita. Bukan aku atau bukan kamu. Tetapi kita...
ya, kita lupa.
Ada celah di lorong hati tanpa kita sadari.
Ada lubang, yg lupa untuk ditambal..
Kita kerap lupa mengisinya.
Kita yg mengijinkannya masuk.
Sang sahabat, sepertinya hadir menjadi sebuah objek yg tak pernah kita sadari.
Sang sahabat,
Itu pekikmu...
Tetap menggenggamnya dengan tangan yg kau gunakan tuk memelukku.
Sang sahabat,
Itu katamu...
Tetap menatapnya dengan mata yg kau gunakan tuk menatapku.
Sang sahabat, itu dia...
Tetap bersamanya denga semua waktu yg seharusnya kau sediakan buatku.
Aku sudah pernah katakan bukan, cintai aku seutuhnya.
Bukan dengan setengah, atau seperempat dr hatimu.
karena Jika sebuah sayang pernah terucap. ragu manapun tak akan mampu menggeser.
itupun jika benar itu sebuah sayang
Dan cerita kita dimulai.
Ketika sang ragu kamu sematkan pada dahiku.
Dan setitik yakin kamu buang dr hatimu.
Cerita kita dimulai dari situ.
Dari saat sang sahabat lebih dari aku yg dihatimu.
Cerita kita mungkin akan segera berakhir.
Dengan akhir yg jelas tak mampu kuterima.
Namun, jika sayang...
Pena mu tak akan semudah itu untuk menuliskan "tamat" pada akhirnya....
Dan jika memang berakhir,
aku harap, memang bukan kamu yg ada diujung penantianku.
_____________________________________________________________________
this is for you my sister..
ini kisah tentang mu, dan selamat menikmati :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar