5 Maret 2018, 19.47
Laporan hati saat kemarin.
Laporan hati saat kemarin.
Ada aromamu yang tercium sedetik yang lalu, dan langsung menyeretku menuju waktu dimana dulu kau masih disampingku.
Aromanya membawa berjuta kenangan kembali berputar.
Aromanya membawa berjuta kenangan kembali berputar.
Rasanya aneh bukan,
Bahkan dari baumu saja sudah sangat menyisakan rindu yg menyiksa.
Apa kabarmu disana ?
Kemarin malam sepertinya kau mampir dimimpi.
Tapi mengapa tak menyapa?
Aku rindu mendengar suaramu.
Terdengar lucu bukan,
Bahkan tawamu yang dulu sering menggangguku justru menjadi satu hal yang paling ingin kudengar saat ini.
Aku ingin membuat banyak kesalahan hanya agar dapat mendengar omelanmu.
Aku ingin tidur lebih lama berharap ketukan darimu yang membangunkanku.
Aroma wanita tadi mengingatkanku.
Pernah ada kau di hidupku selama 22 tahun.
Bahkan dari baumu saja sudah sangat menyisakan rindu yg menyiksa.
Apa kabarmu disana ?
Kemarin malam sepertinya kau mampir dimimpi.
Tapi mengapa tak menyapa?
Aku rindu mendengar suaramu.
Terdengar lucu bukan,
Bahkan tawamu yang dulu sering menggangguku justru menjadi satu hal yang paling ingin kudengar saat ini.
Aku ingin membuat banyak kesalahan hanya agar dapat mendengar omelanmu.
Aku ingin tidur lebih lama berharap ketukan darimu yang membangunkanku.
Aroma wanita tadi mengingatkanku.
Pernah ada kau di hidupku selama 22 tahun.
Apa kabarmu?
Tak sepi bukan diatas sana, buktinya kau pergi terlalu cepat dan tak mau kembali.
Baru baru ini aku dimarahi semua orang karena suatu hal yang membuatku kesal.
Itu pasti ulahmu kan?
Kau membisikkannya pada telinga mereka.
Bahkan dari sanapun kau masih mengawasiku.
Itu pasti ulahmu kan?
Kau membisikkannya pada telinga mereka.
Bahkan dari sanapun kau masih mengawasiku.
Curang !!
Dari sana puas kau memandangku.
Pantas saja kau tak merindukanku .
Sedangkan aku, butuh usaha lebih hanya untuk mengingat kembali suaramu
Dan kesalnya rinduku tak kunjung surut.
Dari sana puas kau memandangku.
Pantas saja kau tak merindukanku .
Sedangkan aku, butuh usaha lebih hanya untuk mengingat kembali suaramu
Dan kesalnya rinduku tak kunjung surut.
Aku sedang di bus.
Sedang mendengarkan lagu kesukaanmu.
Lagu yang kerap kau nyanyikan dengan suara cempreng.
Lagu yang selalu kau nyanyikan ketika kau merasa gusar.
Sementara aku akan selalu menertawakan nada nada yang lepas
atau sekedar menggodamu yang tak hapal lirik.
Dan aku rindu..
Rindu pertengkaran yang kerap terjadi hanya karena aku malas cuci piring.
Rindu adu argumen kita akan hal remeh.
Rindu kau mencubitku.
Rindu kau menciumku.
Apakah dilangit sana, kau menemui anak senakal aku?
Anak nakal yang gak bisa menepati janji.
Janji untuk tidak menangis tiap merindukanmu.
Apakah dilangit sana kau mengingatku?
Apa kabarmu?
Aku tidak sedang baik baik saja.
Laporan selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar