Selasa, 06 Maret 2018

Judgment!




She's too Curvy, She needs to lose weight.
She's too Skinny, She needs to eat more.
You're too Judgmental and you need to stop that shi*t-****

Menjadi "cantik" adalah idaman bagi setiap wanita. 
Wanita mana yang tak ingin di puja "cantik" terutama oleh lawan jenis.
Wanita mana yang tidak tersipu dikatakan menarik.
Bahkan jika ucapan "Cantik"  dilakukan sebagai bentuk becandaan sekalipun, tiap wanita masih kerap ingin mendengarnya. 

Mungkin itulah sifat dasar manusia. ada keinginan untuk diakui lebih. 
Bentuk pengakuan yang terkadang sebenarnya justru menyedihkan.
mengapa begitu ?
Coba perhatikan bagaimana banyak wanita zaman sekarang berusaha lebih keras hanya untuk dibilang cantik.
Usaha yang dilakukan terkadang malah kerap membahayakan diri sendiri.
Usaha yang dilakukan terkadang malah membuat dia harus kehilangan dirinya sendiri. 
Tujuannya tak lain, tak bukan, hanya untuk memenuhi standar yang coba diciptakan oleh manusia YANG belum tentu juga lebih baik darinya.


Manusia kerap mengukur semua hal yang dia  temui.
Manusia kerap menamai hal hal yang dijumpai.
Ketika seseorang terlihat putih, tinggi, langsing, dinamakan cantik
Ketika seseorang terlihat hitam, pendek , gendut, dinamakan jelek.
Ketika seseorang terlihat tidak seperti apa yang ada di pikiran orang-orang, dikatakan kampungan.
pertanyaannya, "Kita ini sebenarnya hidup untuk siapa ?"

sebenarnya ingin rasanya memarahi orang yang pertama kali mengatakan "putih" itu merupakan  standar perempuan dikatakan "Cantik". 
Tak tahukah dia bahwa seseorang yang berkulit putih begitu rentan terhadap kanker kulit karena kekurangan melanin yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Tak tahukah dia bahwa kandungan kolagen pada orang yang berkulit putih tidak sebanyak orang yang berkulit gelap yangjustru dapat menyebabkan penuaan dini cepat terlihat.

Dan siapa yang bilang menjadi kurus itu lebih baik daripada menjadi gemuk?
Tak tahukah kalian resiko orang yang berbadan kurus sama berbahayanya dengan orang yang berbadan gemuk ?


Penelitian  menunjukkan, perempuan yang terlalu kurus 3 kali lebih rentan serangan jantung di usia 42 tahun ke atas, lemak yang terlalu sedikit di persendian memicu arthritis atau radang sendi, yang merupakan faktor risiko atheroschlerosis atau penyumbatan pembuluh darah ke jantung.


Bukankah menjadi sehat jauh lebih penting daripada sibuk mengejar kata "Cantik"  yang dilabelkan orang orang yang sebenarnya juga belum tentu "Cantik "?

Untuk apa menjadi putih, Jika kulit wajahmu ditutupi bahan bahan kimia yang pada dasarnya akan merusak kesehatan wajah itu sendiri.
Untuk apa menjadi kurus, Jika pada akhirnya kamu harus menderita Bulimia yang hanya akan membahayakan nyawamu sendiri. 

Gendut, Kurus, Putih, Hitam, Tinggi, Pendek,
Bukankah jauh lebih baik jika kamu merasa "Hidup" dan "Bahagia" ?
Tak bisakah kita melihat bahwa ukuran tersebut hanya sementara ? 
Tak selamanya kulit putih itu akan terus kau banggakan.
kelak ketika tuamu tiba, semua akan tampak berbeda. 
Tak selamanya "Body Goal"-mu itu akan tetap ada.
kelak saat gelambir mulai merenggut di usia senjamu, kau tak dapat menolak.

Tahu seberapa kerasnya seseorang yang berbadan gemuk untuk berolah raga bahkan menahan lapar hanya untuk bisa mendengar kata "Kurusan ya.."?
Tahu seberapa kerasnya seseorang yang berbadan kurus untuk memakan semua makanan hanya untuk bisa melihat angka timbangan menyentuh normal dan tidak terlihat seperti orang kekurangan gizi ?

Kita kerap mengabaikan usaha-usaha yang sudah dilakukan orang orang terhadap dirinya sendiri. 
Kita kerap melihat apa yang ingin kita lihat, dan kemudian berkomentar sesuka hati hanya karena apa yang kita lihat tidak sesuai dengan standarnya "Zaman".

Kata siapa Cantik itu harus Putih?
Kata siapa Cantik itu harus Kurus?
Pergilah ke Afrika, standart cantik disana berbeda dengan apa yang ada dikepalamu. 

Semua terlahir cantik dan baik adanya.
Dengan semua kekurangan yang ada, kita menjadi sempurna sebagai manusia.
Daripada sibuk berkomentar terhadap tubuh orang lain, yang bahkan tak mempengaruhi hidupmu, mengapa tidak mencoba saling menyemangati.

Bisa saja saat dia terlihat buruk kemarin, karena baru melewati malam malam patah hati.
Bisa saja saat matanya terlihat berkantung, karena ada lembur yang telah dia lewati bermalam-malam.
Bisa saja saat dia terlihat sangat kurus, karena ada diare berhari-hari yang terjadi sebelumnya. 
Bisa saja saat kulitnya menggelap, karena harus berdiri berjam-jam di bawah terik matahari demi sesuap nasi.
Kau hanya mengetahui "namanya" , Kau hanya melihat "fisiknya", tidak dengan kisah hidupnya.

Banyak diantara kita, yang merasa berada di titik terburuk hidupnya hanya karena komentar komentar yang dilakukan seseorang.
Banyak pula diantara kita yang berkomentar terhadap hidup orang lain hanya untuk menyakinkan diri sendiri bahwa hidup kita jauh lebih baik dari hidupnya mereka. 
Berhenti berkomentar hanya untuk menyenangkan dirimu sendiri.
Siapapun itu pasti merasa lelah  berusaha selalu tampil sempurna hanya demi sebuah komentar dari orang yang  tak sempurna. 
Coba sekarang tanya pada dirimu sendiri , apakah kamu sudah lebih baik dari orang-orang yang kerap kamu komentari?


******
Ini catatan untuk diri saya sendiri yang kerap merasa lelah dalam memenuhi ekspektasi orang-orang yang ada disekitar saya.
Ini catatan untuk diri saya sendiri yang juga kerap berkomentar terhadap hidup orang lain dan mulai membandingkannya dengan diri saya sendiri.
Ini catatan untuk diri saya sendiri, agar saya bisa lebih mencintai diri saya sendiri. 
Ini catatan sebagai pengingat bagi diri saya sendiri bahwa tubuh saya, adalah milik saya, dan hanya saya yang bisa menerimanya dengan apa adanya. 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar